ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Utusan PBB untuk Yaman pada hari Rabu (31/8/2022) mengecam serangan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi terhadap posisi pemerintah yang menewaskan 10 orang tiga hari sebelumnya di dekat Taez di tenggara negara itu.
"Saya mengutuk serangan ... pada Ahad malam ... yang menyebabkan sejumlah tentara tewas atau terluka dan mengancam akan memperburuk situasi kemanusiaan bagi warga sipil," kata Hans Grundberg dalam sebuah pernyataan.
Serangan mematikan oleh pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran itu terjadi meskipun ada gencatan senjata yang pertama kali terjadi pada April sebagai gencatan senjata dua bulan yang telah diperpanjang dua kali, terakhir pada awal Agustus dengan dua bulan lagi hingga awal Oktober.
Pemerintah Yaman, yang didukung oleh koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi, mengutuk serangan itu menyebutnya sebagai "eskalasi berbahaya" yang mengancam upaya PBB untuk mempertahankan dan memperluas gencatan senjata.
Grundberg meminta pihak-pihak dalam konflik Yaman "untuk mengambil kesempatan yang diberikan oleh perpanjangan gencatan senjata untuk menunjukkan komitmen penuh untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan".
Ratusan ribu orang telah tewas, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (TNA)