View Full Version
Sabtu, 10 Sep 2022

Mantan Perwira Intelijen AS Sebut Perang Ukraina Adalah Konflik NATO-Rusia

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Mantan perwira intelijen Korps Marinir AS William Scott Ritter Jr. menyebut fase konflik Ukraina-Rusia saat ini sebagai fase NATO melawan Rusia.

Mengomentari fase pertama perang, Scott Ritter berkata, “Sementara Rusia sibuk menghancurkan militer Ukraina di medan perang, Ukraina sibuk menyusun kembali tentara itu.”

Dia lebih lanjut menggambarkan fase kedua, dengan mengatakan, “Rusia menghadapi unit teritorial dan nasional yang dimobilisasi, didukung oleh pasukan terlatih NATO yang dibentuk kembali. Tetapi sebagian besar pasukan terlatih NATO ditahan sebagai cadangan.”

Pada fase ketiga, dia mengatakan Rusia sekarang “menghadapi kekuatan militer gaya NATO yang secara logistik ditopang oleh NATO, dilatih oleh NATO, dilengkapi dengan intelijen NATO, dan bekerja selaras dengan perencana militer NATO.”

“Serangan balasan Ukraina saat ini tidak boleh dilihat sebagai perpanjangan dari pertempuran fase dua, melainkan inisiasi fase ketiga baru yang bukan konflik Ukraina-Rusia, tetapi konflik NATO-Rusia.”

Mantan Marinir AS itu memperingatkan bahwa perang itu diatur dan dilaksanakan oleh NATO.

“Kecepatan serangan Ukraina tidak terduga, begitu pula taktik yang digunakan oleh Ukraina. Tingkat dukungan perencanaan operasional dan intelijen yang diberikan oleh NATO untuk mendukung serangan balik ini juga tampaknya mengejutkan Rusia,” tambahnya.

“Tapi tentara Rusia sangat adaptif.”

Dia percaya bahwa perang juga akan memiliki fase baru yang berkelanjutan sampai Ukraina kehabisan keinginannya untuk berperang dan mati, atau NATO kehabisan kemampuannya untuk terus memasok militer Ukraina.

Sambil menyebut miliaran dolar bantuan militer oleh AS sebagai pengubah permainan, dia berkata, “Apa yang kita saksikan di Ukraina hari ini adalah bagaimana uang ini telah mengubah permainan. Hasilnya adalah lebih banyak pasukan Ukraina dan Rusia yang tewas, lebih banyak warga sipil yang tewas, dan lebih banyak peralatan yang hancur.”

Dia mengklaim bahwa Rusia akan memenangkan perang tetapi itu akan merugikan pihak-pihak yang terlibat. (ptv)


latestnews

View Full Version