HASAKAH, SURIAH (voa-islam.com) - Jenderal tingkat atas militer AS untuk Timur Tengah pada hari Jum'at (9/9/2022) memberikan peringatan setelah mengunjungi kamp al-Hol di Suriah, mengatakan Islamic State (IS) berusaha untuk mengeksploitasi kondisi mengerikan di dalam kamp.
Kamp itu dipenuhi oleh simpatisan dan keluarga IS, tetapi Kepala Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) Jenderal Erik Kurilla mengatakan bahwa sebagian besar penghuni kamp menolak Islamic State.
“Banyak yang ingin berkontribusi kepada masyarakat. Banyak yang ingin kembali ke tanah air, kembali bekerja dan mengembalikan anak-anak mereka ke sekolah,” kata Kurilla dalam sebuah pernyataan setelah berhenti di kamp.
Perkiraan menempatkan jumlah penghuni di dalam kamp sekitar 55.000, dengan lebih dari 90 persen adalah perempuan dan anak-anak.
Tetapi cuaca panas yang terik dan kurangnya air yang mengalir, banyak dari pemuda kamp rentan terhadap radikalisasi karena kualitas hidup yang buruk, kata Kurilla.
“Dengan sekitar 80 kelahiran di kamp setiap bulan, tempat ini adalah tempat berkembang biak literal bagi generasi ISIS berikutnya,” kata jenderal AS itu menyebut nama sebelumnya dari Islamic State, menambahkan bahwa sekitar 70 persen dari populasi berusia di bawah 12 tahun.
Kurilla mengatakan anggota Islamic State menahan wanita dan gadis yang diperbudak di dalam kamp, menyiksa penduduk kamp, dan berusaha menyebarkan ideologi keji mereka. “Sebagian besar penduduk berusaha melarikan diri dari ISIS, tetapi ISIS melihat kamp tersebut sebagai tawanan untuk pesan dan upaya perekrutannya,” katanya.
Pemulangan penduduk
Washington telah meminta negara-negara untuk memulangkan warga negara dari kamp tersebut ke tanah air masing-masing.
Kurilla mengulangi seruan itu, mencatat bahwa tidak ada solusi militer terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh kamp tersebut.
Dengan sekitar setengah dari penduduk Irak, negara itu belum melakukan cukup banyak untuk memulangkan lebih banyak orang. Kurilla mengatakan Baghdad perlu mempercepat kemajuannya dalam membawa pulang warga negara ke dalam kamp.
“Jika Irak memulangkan, merehabilitasi, dan mengintegrasikan kembali warganya, masalahnya akan segera menjadi jauh lebih mudah dikelola,” katanya.
Tetapi solusi keseluruhan untuk bencana di dalam al-Hol membutuhkan kerja sama internasional, saran Kurilla. “Untuk melakukannya, komunitas global harus melihat masalah ini dengan empati.”
Meminta kebijakan AS, kepala CENTCOM mengutip perlunya pendekatan seluruh pemerintah. “Saya sedang berdialog di seluruh Pemerintah AS untuk meningkatkan keamanan dan kondisi kemanusiaan di kamp tersebut,” katanya. (Aby)