KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Seorang anggota senior pemerintah Taliban di Afghanistan pada hari Selasa (27/9/2022) meminta penguasa baru Afghanistan untuk membuka kembali sekolah untuk anak perempuan di luar kelas enam, dengan mengatakan tidak ada alasan yang sah dalam Islam untuk larangan tersebut.
Seruan dari Sher Mohammad Abbas Stanikzai, wakil menteri luar negeri Taliban, datang selama pertemuan puncak Taliban di Kabul.
“Sangat penting bahwa pendidikan harus diberikan kepada semua, tanpa diskriminasi,” kata Stanikzai. “Perempuan harus mendapatkan pendidikan, tidak ada larangan Islam untuk pendidikan anak perempuan.”
“Jangan sampai memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membuat jarak antara pemerintah dan masyarakat,” imbuhnya. “Jika ada masalah teknis, itu perlu diselesaikan, dan sekolah untuk anak perempuan harus dibuka.”
Tidak jelas apakah dan seberapa besar Stanikzai dapat mempengaruhi kelompok garis keras, yang tampaknya memegang kendali dalam pemerintahan Taliban.
Stanikzai pernah menjadi kepala tim Taliban dalam pembicaraan yang mengarah pada kesepakatan 2020 di Qatar antara Taliban dan Amerika Serikat yang mencakup penarikan penuh pasukan asing dari Afghanistan.
Pernyataannya menyusul penunjukan Taliban sebagai menteri pendidikan baru, beberapa hari setelah PBB meminta mereka untuk membuka kembali sekolah untuk anak perempuan. PBB mengklaim bahwa lebih dari 1 juta anak perempuan telah dilarang menghadiri sebagian besar sekolah menengah dan sekolah menengah atas selama setahun terakhir. (AN)