BANGKOK, THAILAND (voa-islam.com) - Seorang mantan polisi telah membunuh 35 orang, termasuk keluarganya dan dirinya sendiri, dan melukai 12 lainnya di Thailand timur, menurut polisi.
Pria bersenjata itu, bersenjatakan senapan, pistol dan pisau, melepaskan tembakan ke Pusat Pengembangan Anak di distrik Uthaisawan Na Klang, provinsi Nong Bua Lamphu pada Kamis (6/10/2022) sore, menewaskan 32 orang, termasuk 23 anak-anak.
Dia kemudian pulang dan membunuh istri dan anaknya sebelum bunuh diri.
"Penembak datang sekitar waktu makan siang dan menembak empat atau lima petugas di pusat penitipan anak terlebih dahulu," kata pejabat distrik Jidapa Boonsom, yang bekerja di kantor terdekat saat itu, kepada Reuters.
Penyerang yang diidentifikasi sebagai Panya Khamrab telah diberhentikan dari dinas kepolisian tahun lalu karena alasan terkait narkoba. Dia telah menghadiri sidang pengadilan atas tuduhan narkoba sebelum kejadian dan gelisah ketika dia tiba di fasilitas penitipan anak.
Insiden itu terjadi kurang dari sebulan setelah seorang perwira militer yang bertugas menembak mati dua rekannya di sebuah pangkalan pelatihan militer di ibu kota Bangkok.
Tingkat kepemilikan senjata di Thailand tinggi dibandingkan dengan negara-negara regional lainnya, namun, angka resmi mengecualikan sejumlah besar senjata ilegal, yang sebagian besar telah dibawa melintasi perbatasan keropos dari tetangganya selama bertahun-tahun.
Penembakan massal jarang terjadi di Thailand tetapi pada tahun 2020, seorang tentara yang marah atas kesepakatan properti menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 57 lainnya dalam amukan yang terjadi di empat lokasi.