KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Pihak berwenang Malaysia dilaporkan telah membebaskan seorang aktivis Palestina dari Gaza yang telah diculik dan diinterogasi oleh agen Mossad Israel di Kuala Lumpur, Al Jazeera Arabic melaporkan pada hari Senin (17/10/2022).
Jaringan berita pan-Arab mengutip sumber-sumber Malaysia yang mengatakan bahwa aktivis itu diculik oleh warga negara Malaysia yang telah direkrut dan dilatih oleh badan intelijen Israel, Mossad, di Eropa.
Mereka telah menyesuaikan taktik mereka untuk tidak meninggalkan jejak keterlibatan mereka dengan merekrut aset-aset lokal untuk membantu rezim Zionis memburu anggota Hamas di Malaysia.
Dilaporkan juga bahwa aktivis tersebut, yang dituduh oleh Israel memiliki hubungan dengan sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzedin Al-Qassam, diinterogasi oleh petugas Mossad Israel melalui video di Tel Aviv.
Al Jazeera melaporkan bahwa penculikan itu terjadi September lalu dan bahwa pihak berwenang Malaysia telah melakukan operasi besar-besaran untuk menemukan para penculik, yang kini dilaporkan dalam tahanan polisi Malaysia.
Identitas warga Palestina yang dibebaskan belum terungkap.
Pada Mei tahun lalu, media Israel melaporkan bahwa negara Yahudi itu telah menyatakan perang terhadap Hamas di seluruh dunia. Pejabat tinggi Israel telah mengatakan bahwa mereka akan mengejar semua pemimpin Hamas, di mana pun mereka berada. Mereka mengatakan pasukan Israel akan menargetkan para pemimpin Hamas tidak hanya di Gaza, tetapi juga di Iran, Qatar, Turki, dan Malaysia.
Ini bukan kali pertama badan intelijen Israel diduga melakukan operasi di Malaysia.
Pada 21 April 2018, Fadi Mohamed al-Batsh, 35, seorang profesor Palestina dan anggota Hamas, tewas dalam penembakan di Kuala Lumpur.
Keluarganya mengatakan Mossad berada di balik pembunuhannya.
Badan mata-mata Israel itu tidak mau mengakui terlibat meskipun Hamas telah menangkap seorang pria, yang mengaku telah ditugaskan tersebut pekerjaan oleh Mossad. (PC)