View Full Version
Ahad, 23 Oct 2022

MI5 Berencana Susupkan Mata-mata 'Beatles' Kelima Ke Dalam Sel Islamic State Pimpinan Jihadi John

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Dinas intelijen Inggris, MI5 merencanakan untuk menyusupkan "Beatles" kelima di dalam sel Islamic State (IS) Suriah yang dipimpin oleh warga Inggris, Jihadi John, ungkap seorang penulis sebagaimana dilansir Mirror Sabtu (22/10/2022).

Tetapi operasi rahasia itu dibatalkan pada menit-menit terakhir - mengakhiri harapan pembunuhan oleh orang-orang London itu dapat dihentikan - di tengah kekhawatiran sang agen yang akan disusupkan akan dibuka kedoknya dan dieksekusi di depan umum.

Dinas intelijen telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk melatih sang mata-mata yang direkrut di Inggris dari komunitas Muslim Asia tersebut.

Tapi ketika video mengerikan dari Jihadi John – nama aslinya Mohammed Emwazi – muncul memenggal kepala jurnalis AS James Foley pada tahun 2012, rencana itu dibatalkan.

Penulis Richard Kerbaj mengatakan: “Tanggung jawab terbesar yang dimiliki badan intelijen adalah keselamatan agen mereka.

“Itu harus didahulukan sebelum segalanya bahkan jika itu berarti kerja berbulan-bulan terbuang sia-sia dan kehilangan kesempatan emas untuk mengganggu teroris.”

Perdana Menteri saat itu, David Cameron telah memerintahkan kepala mata-mata Inggris untuk membuat prioritas melacak para pembunuh karena Jihadi John sedang mengolok-olok sekutu Five Eyes - dinas intelijen Inggris, AS, Kanada, Australia dan Selandia Baru - dengan mengejek Barat dalam video pemenggalan kepala tersebut.

Cameron menginginkan Five Eyes untuk bekerja sama lebih erat dengan agen mata-mata lain dan merasa penargetan yang sukses dari The Beatles akan membantu karena sandera Prancis dan Italia juga menjadi tawanan mereka.

Dia mengatakan kepada Kerbaj untuk buku sensasionalnya The Secret History of the Five Eyes: “Ada sedikit kecemburuan profesional di antara mitra Eropa bahwa ada hubungan yang sangat dekat ini.

“Anda mendapat rasa hormat atas kemampuan intelijen manusia Inggris, terutama dalam melawan ekstremisme Islam.”

Keempat anggota geng Beatles Islamic State mendapat julukan mereka karena aksen bahasa Inggris daerah mereka ketika ke empatnya menjaga 20 sandera di Raqqa di Suriah barat.

Mereka terkenal karena penyiksaan, waterboarding dan eksekusi palsu - yang dipanggil oleh tawanan mereka sebagai John, George, Paul dan Ringo mengambil nama dari para anggota grup musik terkenal asal London di era 60-an "The Beatles" yaitu  John Lennon, Paul McCartney, George Harrison dan Ringo Starr.

Dua dari anggota kelompok itu, Alexanda Kotey dan El Shafee Elsheikh, menjalani hukuman seumur hidup di AS dan yang ketiga, Aine Lesley Davis, sedang menunggu persidangan di Inggris setelah lima tahun di penjara Turki.

Mohammed Emwazi sendiri terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Raqqa pada 2015 atas informasi dari mata-mata Inggris.

Mereka mengidentifikasi Emwazi dari aksen Londonnya, pembuluh darah di tangannya dan kemiringan bahunya. (Mirror)


latestnews

View Full Version