RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi baru-baru ini memperingatkan AS tentang serangan yang mungkin segera terjadi oleh Iran terhadap target-target di kerajaan dan di Erbil, Irak, Wall Street Journal melaporkan pada hari Selasa(1/11/2022).
Militer AS dan militer lainnya di Timur Tengah telah meningkatkan tingkat siaga mereka sebagai tanggapan atas peringatan tersebut, menurut laporan tersebut.
Serangan yang direncanakan ditujukan untuk mengalihkan perhatian dari protes yang melanda Iran dalam beberapa pekan terakhir.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan prihatin dengan peringatan tersebut dan siap untuk menanggapi.
"Kami prihatin dengan gambaran ancaman, dan kami tetap berhubungan terus-menerus melalui saluran militer dan intelijen dengan Saudi," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, menurut Wall Street Journal. “Kami tidak akan ragu untuk bertindak membela kepentingan dan mitra kami di kawasan ini.”
Pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi laporan itu ke CNN dan outlet berita Amerika lainnya di kemudian hari.
Iran menyalahkan Arab Saudi, AS, Israel atas protes
Iran menyalahkan AS, Arab Saudi, dan Israel atas protes yang sedang berlangsung di negara itu.
Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) meluncurkan sejumlah serangan terhadap milisi Kurdi di Irak timur tak lama setelah protes dimulai, mengklaim bahwa milisi menyebarkan kerusuhan di Iran.
Pada hari Ahad, sebuah bendera merah dikibarkan di atas kubah Kuil Shahcheragh, di mana sejumlah warga Iran baru-baru ini tewas dalam serangan yang diklaim oleh Islaimc State (IS), melambangkan permintaan untuk membalas dendam terhadap mereka yang melakukan serangan itu. (JP)