DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Qatar telah melatih lebih dari 50.000 orang untuk memberikan pengamanan selama Piala Dunia, Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada hari Kamis (3/11/2022), dengan pasukan asing membantu di bawah komando Qatar, lapor Reuters.
Juru bicara kementerian, Jabr Hammoud Jabr Al Nuaimi, tidak mengatakan negara mana yang ambil bagian.
"Partisipasi pasukan dari negara-negara sahabat dengan keterampilan khusus akan merupakan tambahan nyata bagi pasukan keamanan turnamen ... dan pasukan ini akan bekerja di bawah kepemimpinan Qatar yang bersatu," katanya.
Turki menyediakan 3.000 polisi anti huru hara dan mengatakan mereka akan beroperasi di bawah komando Turki.
Dengan populasi 3 juta – di mana sekitar 12 persen adalah warga negara Qatar – Qatar menghadapi kekurangan personel saat bersiap untuk turnamen FIFA selama sebulan, yang dimulai pada 20 November.
Qatar akan membuka kembali perbatasan bagi semua pengunjung, baik yang memegang tiket pertandingan atau tidak, setelah babak penyisihan grup Piala Dunia berakhir pada 2 Desember. Pengunjung masih harus mengajukan "kartu Hayya", izin untuk memasuki Qatar dan mengakses stadion, tetapi mereka tidak memerlukan tiket untuk mendaftar, kata Nuaimi.
Selain itu, praktisi medis tidak akan menanyakan pasien apakah mereka melakukan hubungan seks di luar nikah atau tentang agama mereka atau status lainnya saat memberikan perawatan medis selama turnamen, kata Yousuf Al Maslamani, juru bicara layanan kesehatan.
"Praktisi kesehatan hanya akan menanyakan pertanyaan medis," katanya. (MeMo)