View Full Version
Rabu, 16 Nov 2022

Lebih Banyak Diskriminasi Menunggu Umat Muslim Di Bawah Pemerintahan PM Inggris Rishi Sunak

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Rishi Sunak, Perdana Menteri baru Inggris, bersalah karena menggunakan retorika diskriminatif terhadap Muslim dan, di bawah pemerintahannya, "lebih banyak diskriminasi" menunggu Muslim, menurut seorang ilmuwan politik Inggris, Anadolu News Agency melaporkan.

Suella Braverman, pilihan Sunak untuk Menteri Dalam Negeri, mendapat kecaman akhir bulan lalu setelah mencap orang-orang yang mencari suaka di Inggris – banyak dengan kulit lebih gelap, seringkali dari negara-negara Muslim – sebuah "invasi", tetapi dia tetap di posnya, meskipun komentar xenofobia.

Pernyataan Braverman, serta pernyataan Sunak tentang Islam dan ekstremisme, menunjukkan arah kebijakan imigrasi pemerintah, kata Muhammed Cagri Bilir dari Fakultas Politik dan Studi Internasional Universitas Leeds.

"Ketika Sunak meluncurkan kampanye untuk kepemimpinan Konservatif (menjadi Perdana Menteri), dia mengeluarkan wacana seperti perang melawan 'ekstremisme Islam' dan menyamakan Islam dengan terorisme," kata Bilir kepada Anadolu Agency.

"Dia dikritik karena mengabaikan tuntutan para deputi Muslim untuk mengambil sikap tegas terhadap Islamofobia. Akibatnya, dia mendapat banyak reaksi," katanya.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan Islamofobia marak di dalam Partai Konservatif yang berkuasa, dan Boris Johnson, yang mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri Juli ini, dikenal karena membuat pernyataan Islamofobia.

"Tidak banyak yang akan berubah selama masa jabatan Sunak," tambah Bilir, memperingatkan bahwa, sebenarnya, "kita sedang memasuki periode di mana lebih banyak diskriminasi menunggu umat Islam."

“Dalam pendekatan keimigrasian pemerintah Sunak, pencari suaka dikategorikan, dan dibedakan apakah mereka benar-benar lolos dari pelanggaran HAM atau apakah mereka datang hanya dengan motif ekonomi,” jelasnya.

"Keabsahan permintaan suaka dari mereka yang datang dengan perahu, terutama melalui Prancis, sedang dipertanyakan," tambahnya.

Bilir mengatakan bahwa mereka yang mencari suaka di Inggris akan diperiksa secara ketat di bawah rencana Rwanda, sebuah rencana kontroversial yang diumumkan oleh Johnson April ini untuk mengirim orang yang mencari suaka di Inggris ke negara kecil Afrika di Rwanda untuk menunggu keputusan.

Pada 24 Oktober, Sunak menggantikan Liz Truss, Perdana Menteri terpendek di Inggris, yang menjabat hanya selama 44 hari.

Sunak, yang berasal dari India, mengukir sejarah sebagai Perdana Menteri pertama negara itu dari latar belakang Asia. (MeMo)


latestnews

View Full Version