View Full Version
Senin, 28 Nov 2022

Pasukan Somalia Terlibat Pertempuran Sengit Dengan Al-Shabaab Untuk Merebut Hotel Villa Rose

MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Somalia terlibat baku tembak dengan militan yang bersembunyi di sebuah hotel di Mogadishu pada Senin (28/11/2022) setelah Al-Shabaab menyerbu tempat populer di dekat istana presiden dan melakukan pengepungan semalaman.

Tembakan dan ledakan sporadis masih terdengar setelah fajar di sekitar Villa Rose, sebuah hotel di bagian tengah Mogadishu yang aman dan sering dikunjungi oleh anggota parlemen dan pejabat publik.

Polisi mengatakan pada Ahad malam bahwa pasukan pemerintah berusaha untuk "memusnahkan" sejumlah pejuang bersenjata di dalam Villa Rose setelah menyerang hotel itu dengan hujan peluru dan ledakan.

Juru bicara kepolisian nasional Sadik Dudishe mengatakan banyak warga sipil dan pejabat telah diselamatkan, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Saksi menggambarkan dua ledakan besar diikuti oleh tembakan yang membuat orang melarikan diri dari tempat kejadian di distrik Bondhere. Hotel ini hanya beberapa blok dari kantor Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud.

Al-Shabaab, kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Al-Qaidah yang berusaha menggulingkan pemerintah pusat Somalia selama 15 tahun, menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.

Misi Transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS), pasukan militer berkekuatan 20.000 orang yang diambil dari seluruh benua, memuji tanggapan keamanan yang "cepat" terhadap serangan itu dalam sebuah pernyataan Ahad malam.

Di situs webnya, Villa Rose menggambarkan hotel tersebut sebagai "penginapan paling aman di Mogadishu" dengan detektor logam dan tembok pembatas yang tinggi.

Serangan balasan

Al-Shabaab telah mengintensifkan serangan terhadap sasaran pejabat pemerintah dan pasukan militer karena pemerintah Somalia yang baru terpilih telah menjalankan kebijakan "perang habis-habisan" melawan kelompok jihadis tersebutIs.

Pasukan keamanan, yang didukung oleh milisi lokal, ATMIS, dan serangan udara AS, telah mengusir Al-Shabaab dari bagian tengah negara itu dalam beberapa bulan terakhir, tetapi serangan tersebut telah menuai balasan.

Pada tanggal 29 Oktober, dua mobil yang penuh dengan bahan peledak meledak beberapa menit di Mogadishu diikuti dengan tembakan, menewaskan sedikitnya 121 orang dan melukai 333 lainnya.

Itu adalah serangan paling mematikan di negara Tanduk Afrika yang rapuh itu dalam lima tahun.

Setidaknya 21 orang tewas dalam pengepungan di sebuah hotel Mogadishu pada Agustus yang berlangsung 30 jam sebelum pasukan keamanan dapat mengambil kendali dari jihadis di dalamnya.

PBB mengatakan awal bulan ini bahwa setidaknya 613 warga sipil telah tewas dan 948 terluka dalam kekerasan tahun ini di Somalia.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2017 dan naik lebih dari 30 persen dari tahun lalu. (F24)


latestnews

View Full Version