View Full Version
Rabu, 14 Dec 2022

Menlu Qatar Sebut Piala Dunia 2022 'Paling Inklusif' Hingga Saat Ini

DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri Qatar Mohammad bin Abdulrahman al-Thani menyebut turnamen Piala Dunia tahun ini "paling inklusif" hingga saat ini.

Sang menteri menyatakan kebanggaannya pada negaranya karena mengizinkan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk menghadiri pertandingan tersebut dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post's Today's World View.

"Sebagian besar pengunjung memiliki pengalaman yang sangat positif... ini adalah sesuatu yang kami banggakan, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa negara-negara Arab... tidak hanya tentang perang dan konflik. Ini juga tentang perayaan," ujarnya kepada outlet AS tersebut.

Namun, negara Teluk itu mendapat kecaman atas tuduhan homofobia dan pelanggaran hak-hak pekerja dalam pembuatan stadion Piala Dunia. Qatar mengatakan telah meningkatkan hak-hak pekerja sejak dialokasikan untuk Piala Dunia dan menepis angka kematian yang meningkat yang dinyatakan dalam beberapa laporan.

Al-Thani menggambarkan kritik itu sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya", "mengecewakan" dan bagian dari serangan terus-menerus, tanpa mengakui perspektif Qatar.

“Kami tidak pernah mengklaim bahwa kondisi para buruh migran itu sempurna. Begitu kekhawatiran ini disorot, Qatar telah… menanggapinya dengan serius… telah digambarkan bahwa Qatar mengabaikan fakta bahwa ada masalah, yang bukan merupakan kasus," kata al-Thani.

Menteri itu juga menyatakan bahwa selama delapan tahun terakhir, negara tersebut telah mempekerjakan pengacara independen untuk memeriksa situasi ketenagakerjaannya dan untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam undang-undang atau sistem, yang juga "ditanggapi dengan sangat serius".

"Semua reformasi selama 12 tahun terakhir yang dilakukan Qatar telah dilaksanakan," tambahnya sambil mengecam anggapan standar ganda bahwa di Eropa perusahaan yang bertanggung jawab atas masalah migran akan disalahkan, dan "tidak pernah pemerintah".

Orang-orang dengan bendera pelangi telah dihentikan di dalam stadion, yang menurut al-Thani adalah keputusan FIFA dan bukan Qatar karena "apa pun yang terjadi di lapangan... adalah aturan FIFA".

“Kami telah mengatakan berulang kali, semua orang dipersilakan. Hormati saja hukum… tampilan kasih sayang publik tidak diperbolehkan di Qatar, dan ini berlaku untuk semua orang… itu bukan sesuatu yang menunjuk atau diarahkan ke satu orientasi atau yang lain,” al- kata Thani.

Piala Dunia dimulai pada 20 November di Qatar dan akan berakhir pada 18 Desember.

Turnamen ini adalah yang pertama diadakan di Timur Tengah dan dunia Arab. (TNA)


latestnews

View Full Version