MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Militer Somalia mengatakan tentara nasional negara itu, dengan bantuan milisi setempat, telah melakukan operasi militer terencana terhadap kelompok jihadis Al-Shabaab di wilayah Shabelle Tengah, menewaskan sedikitnya 50 pejuang Al-Shabaab.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh komando tentara nasional Somalia pada hari Sabtu (17/12/2022) mengatakan bahwa operasi militer yang direncanakan terhadap jihadis terjadi di desa Darul-nicim di provinsi Shabelle Tengah negara itu.
Desa di pinggiran kota strategis Adan Yabal yang baru saja dibebaskan, 217 kilometer sebelah utara ibu kota, Mogadishu, telah mengalami peningkatan aktivitas militer dalam tiga minggu terakhir.
"Tentara Nasional Somalia, dengan bantuan penduduk setempat, telah membunuh sekitar 50 Khawarij dalam operasi di desa Darul-Nicim di wilayah Shabelle Tengah dan desa-desa lain di bawah distrik Adan Yabal," demikian pernyataan singkat tentara yang diposting di Twitter pada Sabtu malam.
Khawarij adalah istilah yang digunakan pemerintah Somalia untuk menyebut kelompok jihadis Al-Shabaab.
Operasi itu dilakukan sehari setelah wakil menteri informasi Somalia, Abdirahman Yusuf Omar Al-adala, mengatakan tentara telah menewaskan sedikitnya 88 pejuang Al-Shabaab di provinsi yang sama dalam waktu 48 jam.
Sementara itu, gubernur wilayah tengah Somalia Hiran, Ali Jeyte Osman, menjanjikan hadiah sebesar $30.000 kepada setiap pejuang Al-Shabab yang membunuh juru bicara Al-Shabaab Ali Mohamud Rage, yang dikenal sebagai Ali Dhere.
Jeyte berbicara dengan petugas keamanan Somalia dan milisi suku lokal hari Sabtu setelah mengunjungi beberapa desa di pinggiran pusat kota Beledweyne, ibu kota provinsi wilayah Hiran. Dia mengatakan pemerintah akan memberikan hadiah $10.000 untuk setiap pejuang Al-Shabaab yang terbunuh.
Militer Somalia telah merebut kembali sebagian besar negara bagian pusat Galmudug dan Hirshabelle dari kelompok jihadis tersebut.
Negara Tanduk Afrika itu telah memerangi Al-Shabaab sejak 2007. Kelompok jihadis itu telah melakukan serangan mematikan terhadap pasukan pemerintah dan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia selama lebih dari satu dekade.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud, yang terpilih kembali awal tahun ini, telah mengumumkan "perang habis-habisan" melawan Al-Shabaab. (HN)