AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pangeran Harry dari Inggris telah mengungkapkan bahwa dia membunuh 25 orang selama menjalankan tugasnya di militer Inggris di Afghanistan.
Pangeran Harry bertugas di tentara Inggris selama sepuluh tahun dan melakukan dua tur ke Afghanistan. Dia adalah seorang pilot helikopter Apache dan terbang dalam enam misi yang mengakibatkan "pengambilan nyawa manusia", menurut otobiografinya, Spare, seperti dikutip oleh Telegraph.
Dia menambahkan bahwa dia tidak memandang 25 orang sebagai orang, melainkan melihat mereka sebagai "bidak catur" yang telah dikeluarkan dari papan.
"Itu bukan angka yang membuat saya puas, tapi juga tidak membuat saya malu," katanya dalam otobiografinya, seperti dikutip harian Inggris.
Ini adalah pertama kalinya Pangeran Harry mengungkapkan berapa banyak orang yang dia bunuh selama dia menjadi tentara.
Pangeran berusia 38 tahun itu berada di urutan kedelapan tahta Inggris. Pada tahun 2020 dia dan istrinya Meghan mengundurkan diri dari tugas kerajaan mereka dan sejak itu terlibat dalam perseteruan publik dengan anggota keluarga kerajaan lainnya.
Di Spare, Pangeran Harry mengatakan bahwa saudara laki-lakinya Pangeran William meninju dan menjatuhkannya ke tanah selama pertengkaran.
Harry telah lama dianggap sebagai sasaran serangan kelompok jihadis, baik karena statusnya sebagai anggota senior keluarga kerajaan maupun karena penempatannya di Afghanistan.
Pasukan Inggris dikerahkan di Afghanistan pada tahun 2003 sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS dan NATO melawan Taliban setelah serangan 11 September di World Trade Center dan target lainnya di Amerika Serikat pada tahun 2001.
Pasukan Inggris secara resmi meninggalkan Afghanistan setelah lebih dari satu dekade pada tahun 2014, sementara pasukan AS AS terakhir berangkat pada Agustus 2021, tepat ketika Taliban menggulingkan pemerintah Afghanistan yang didukung NATO dan mendapatkan kembali kendali atas negara tersebut. (TNA)