View Full Version
Sabtu, 14 Jan 2023

AS Tawarkan 10 Juta USD Untuk 'Dalang Teror' Serangan Berdarah Hotel Di Kenya

NAIROBI, KENYA (voa-islam.com) - Amerika Serikat mengumumkan Kamis (12/1/2023) bahwa mereka menawarkan hadiah hingga $10 juta untuk seorang pria yang digambarkan sebagai "dalang teror" serangan berdarah hotel di Kenya empat tahun lalu.

Dikatakan mereka sedang mencari informasi tentang Mohamoud Abdi Aden, menggambarkan dia sebagai pemimpin kelompok jihadis Al-Shabaab yang berbasis di Somalia yang telah melakukan beberapa serangan mematikan di negara tetangga Kenya.

Kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaidah itu mengaku bertanggung jawab atas pengepungan 15 Januari 2019 di kompleks hotel kelas atas DusitD2 di ibu kota Kenya, Nairobi, yang berlangsung hampir 20 jam.

Sedikitnya 21 orang kehilangan nyawa, termasuk seorang warga negara AS, dan banyak lagi yang terluka. Kenya mengatakan pada saat itu bahwa semua penyerang telah dimusnahkan.

"Mohamoud Abdi Aden, seorang pemimpin Al-Shabaab, adalah bagian dari sel yang merencanakan serangan hotel DusitD2," kata duta besar AS untuk Kenya, Meg Whitman, kepada wartawan di Nairobi.

Dia mengatakan AS menawarkan hadiah hingga $10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Aden, yang digambarkan oleh kedutaan sebagai warga negara Kenya, dan lainnya yang dituduh terlibat dalam pengepungan hotel.

Kepala Direktorat Investigasi Kriminal Kenya, Amin Mohamed Ibrahim, menggambarkan Aden sebagai "dalang teror" di balik pembantaian itu.
Departemen Luar Negeri menunjuk Aden sebagai "teroris global yang ditunjuk secara khusus" pada Oktober tahun lalu.

Al-Shabaab telah berulang kali menargetkan Kenya sejak negara itu mengirim tentaranya ke Somalia pada Oktober 2011 untuk melawan kelompok jihadis  tersebut.

Pada 2013, Al-Shabaab mengepung pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi selama empat hari, menyebabkan 67 orang tewas.

Pada 2015, serangan di Universitas Garissa di Kenya timur menewaskan 148 orang. Banyak yang ditembak dari jarak dekat setelah diidentifikasi sebagai orang Kristen.

Itu adalah serangan paling berdarah kedua dalam sejarah Kenya, hanya dilampaui oleh pemboman kedutaan AS di Nairobi oleh Al-Qaidah pada tahun 1998 yang menewaskan 213 orang.

Al-Shabab, yang telah melancarkan pemberontakan berdarah melawan pemerintah pusat Somalia yang rapuh selama 15 tahun, telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS sejak 2008.

Pada bulan November, Washington mengatakan akan meningkatkan hadiahnya hingga $10 juta masing-masing untuk para pemimpin utama Al-Shabab termasuk sang "amir" Ahmed Diriye. (AN)


latestnews

View Full Version