View Full Version
Sabtu, 14 Jan 2023

Presiden Somalia Desak Orang-orang Untuk Usir Al-Shabaab

MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud hari Kamis (13/1/2023) memanggil orang-orang biasa untuk membantu membasmi anggota kelompok jihadis Al-Shabab yang dia gambarkan sebagai "kutu busuk".

Mohamud berpidato di kerumunan besar pada rapat umum yang diselenggarakan pemerintah melawan para pejuang terkait Al-Qaidah yang diadakan di sebuah stadion di ibu kota Mogadishu di bawah pengamanan ketat.

“Saya memanggil Anda, orang-orang Mogadishu, para khawarij (pemberontak) ada di antara Anda... jadi usir mereka. Mereka ada di rumah Anda, mereka adalah tetangga Anda, di dalam mobil yang melewati Anda,” katanya.

“Saya ingin kita berkomitmen hari ini untuk mengusir mereka, mereka seperti kutu busuk di bawah pakaian kita,” tambahnya, saat para demonstran mengibarkan bendera dan plakat dengan pesan anti-Al-Shabaab.

Al-Shabaab telah melancarkan pemberontakan berdarah melawan pemerintah pusat dukungan internasional yang lemah selama 15 tahun, melakukan serangan baik di Somalia dan negara-negara tetangga yang mengirim pasukan untuk membantu perang melawan jihadis.

“Orang-orang lelah dengan pembantaian, pembunuhan, dan segala macam perbuatan buruk dan mereka sekarang berkata kepada Al-Shabaab: ‘Cukup sudah’,” kata Mohamud.

Presiden mendeklarasikan perang habis-habisan melawan pejuang Islam tak lama setelah dia menjabat pada Mei tahun lalu.

Dalam beberapa bulan terakhir, tentara dan milisi klan setempat telah merebut kembali sebagian besar wilayah di tengah negara itu dalam operasi yang didukung oleh serangan udara AS dan pasukan Uni Afrika.

Tetapi pejuang Al-Shabaab sering membalas dengan serangan berdarah, menggarisbawahi kemampuan mereka untuk menyerang jantung kota Somalia dan instalasi militer meskipun ofensif.

Meskipun dipaksa keluar dari Mogadishu dan pusat kota utama lainnya lebih dari satu dekade lalu, Al-Shabaab tetap bercokol di bagian tengah pedesaan dan selatan Somalia. (AN)


latestnews

View Full Version