LONDIN, INGGRIS (voa-islam.com) - Pesepakbola Portugal Cristiano Ronaldo “benar-benar mencintai Saudi, di dalam dan di luar lapangan,” ungkap presenter TV Inggris Piers Morgan dalam sebuah wawancara dengan majalah Tatler.
Morgan mengatakan dia telah bertukar pesan teks dengan Ronaldo sejak dia bergabung dengan klub sepak bola Al Nassr Arab Saudi di Riyadh.
Pengumuman resmi penandatanganan bintang sepak bola dengan tim Saudi dibuat pada 30 Desember dan mulai berlaku pada 1 Januari dan akan berlangsung hingga pertengahan 2025. Kontrak dua setengah tahun dilaporkan akan membayarnya $213 juta per tahun, menempatkannya di jalur untuk mendapatkan gaji tertinggi yang pernah ada untuk pesepakbola profesional.
“Berkat bercekcok dari wawancara kami, Ronaldo menandatangani kesepakatan transfer terbesar dalam sejarah sepak bola, dan sekarang menjadi atlet dengan bayaran tertinggi di dunia, pada usia 37 tahun,” kata Piers mengacu pada cerita mendalam wawancara yang dia lakukan dengan ikon sepak bola Portugal tersebut pada bulan November di mana dia memecah kesunyiannya tentang situasinya di Manchester United.
Wawancara eksplosif itu menyebabkan klub mengakhiri kontraknya, menjadikannya pemain bebas transfer setelah meninggalkan Manchester United.
“Dia juga melakukan apa yang telah dia lakukan sepanjang karirnya, dan yang bagi saya memberinya keunggulan atas [Lionel] Messi, dan itu menantang dirinya sendiri di negara baru, dan liga baru, pada saat sepak bola di Timur Tengah benar-benar berkembang, seperti yang kita lihat di Piala Dunia Qatar di mana Maroko mencapai semifinal dan Arab Saudi mengalahkan pemenang pada akhirnya, Argentina” kata Piers kepada Tatler.
“Dia menginginkan kebebasan dari Manchester United, di mana dia merasa telah diperlakukan dengan buruk oleh manajer dan eksekutif senior klub,” lanjutnya.
“Idealnya, saya pikir dia lebih suka bermain untuk klub top lain di Liga Champions selama satu atau dua tahun, tetapi Al Nassr memberinya tawaran yang mengejutkan, dan saya pikir tantangan baru untuk meningkatkan profil sepakbola di sebuah wilayah baru dari dunia, di senja karirnya yang luar biasa, benar-benar menarik baginya.” (Aby)