View Full Version
Selasa, 14 Feb 2023

Badan Bencana Negara Turki Sebut Korban Jiwa Akibat Gempa Sudah Lebih 31.600 Jiwa

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Sedikitnya 31.643 orang tewas akibat dua gempa kuat yang mengguncang Türkiye selatan pekan lalu, kata badan bencana negara itu, Senin (13/2/2023).

Gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras, mempengaruhi lebih dari 13 juta orang di 10 provinsi, termasuk Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye dan Sanliurfa.

Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Libanon, juga merasakan getaran kuat yang melanda Türkiye dalam waktu kurang dari 10 jam pada 6 Februari.

Hampir 238.500 personel pencarian dan penyelamatan saat ini bekerja di lapangan, menurut Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD).

Lebih dari 158.000 orang telah dievakuasi dari daerah yang dilanda gempa sejauh ini, kata AFAD.

Sebanyak 9.401 personel asing dari 77 negara saat ini bekerja di lapangan, kata Kementerian Luar Negeri Turki, Senin.

Dikatakan juga bahwa 99 negara telah menawarkan bantuan sejauh ini dan tujuh negara lagi diperkirakan mengirimkan tim penyelamat.

Belasungkawa mengalir dari seluruh dunia yang mengungkapkan solidaritas dengan Türkiye, dengan banyak negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan.

Tenda keluarga disiapkan untuk para korban

Selain tim penyelamat, selimut, tenda, makanan, dan tim dukungan psikologis, bersama dengan lebih dari 12.300 kendaraan, termasuk ekskavator, traktor, dan buldoser, juga dikirim ke daerah yang terkena dampak.

Hampir 155.400 tenda telah didirikan untuk para penyintas, kata AFAD.

​Setelah gempa awal, koridor bantuan udara didirikan oleh Angkatan Bersenjata Turki untuk mengirimkan tim SAR ke wilayah tersebut.

Sejumlah besar pesawat untuk transportasi, termasuk A-400M, membawa tim SAR dan kendaraan ke wilayah tersebut. Pesawat ambulans juga menggunakan koridor bantuan udara.

Personil penyelamat dan bantuan serta material dikirim ke wilayah itu dengan 170 helikopter dan 76 pesawat, kata AFAD.

Sebanyak 26 kapal juga dikerahkan ke wilayah itu untuk pengiriman personel dan material serta untuk evakuasi.

Dalam jumpa pers, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan pertemuan Kabinet akan diadakan di Kompleks Kepresidenan di Ankara dengan agenda gempa bumi dan langkah-langkah untuk menghadapi bencana semacam itu.

Memperhatikan bahwa ada fokus khusus pada provinsi Adiyaman, Hatay, dan Kahramanmaras, Oktay mengatakan mereka akan menyelesaikan penilaian kerusakan dalam waktu seminggu.

“Pemasangan tent city sudah selesai di 257 lokasi. Infrastruktur untuk pendirian container city 27.000 (unit) juga sudah selesai,” imbuhnya.

Di Twitter, Menteri Kesehatan Nasional Turki Fahrettin Koca memberikan informasi terbaru tentang korban luka dan mengatakan lebih dari 19.300 korban gempa sedang dirawat di rumah sakit di seluruh negeri.

Mencatat 3.636 korban luka saat ini dirawat di unit perawatan intensif, Koca mengatakan sejauh ini 3.677 bayi telah lahir sejak momen gempa.

Dia juga mencatat bahwa lebih dari 145.700 tenaga kesehatan berada di lapangan memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka yang membutuhkan.

Secara terpisah, Menteri Keluarga dan Layanan Sosial Turki Derya Yanik memberikan jumpa pers dan mengatakan 369 anak dari 1.362 anak tanpa pendamping diserahkan kepada keluarga mereka setelah keluarga mereka diidentifikasi dan dicocokkan.

Dalam jumpa pers terpisah, Menteri Lingkungan Hidup, Urbanisasi dan Perubahan Iklim Turki Murat Kurum mengatakan 41.791 bangunan di 10 provinsi yang terkena dampak gempa besar telah diidentifikasi akan segera dihancurkan atau rusak parah.

Mendesak penduduk setempat untuk tidak memasuki bangunan yang rusak untuk menarik barang-barang mereka tanpa koordinasi AFAD, Kurum mengatakan mereka berencana untuk menyelesaikan penilaian kerusakan bangunan dalam waktu seminggu dan memulai konstruksi paling lambat pada akhir bulan.

Mengunjungi Diyarbakir yang dilanda gempa untuk memeriksa upaya bantuan, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Sabtu bahwa gempa bumi itu "tiga kali lebih kuat dan merusak" daripada gempa Marmara 1999, yang tercatat sebagai bencana terbesar dalam sejarah Türkiye. (AA)


latestnews

View Full Version