View Full Version
Kamis, 16 Feb 2023

Taliban Bersikeras 'Tidak Tahu Kedatangan Dan Tempat Tinggal' Syaikh Al-Zawahiri Di afghanistan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban mengatakan hari Kamis (16/2/2023) bahwa mereka sedang menyelidiki apa yang mereka gambarkan sebagai "klaim" bahwa pemimpin Al-Qaidah Syaikh Ayman Al-Zawahri tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di ibu kota Afghanistan.

Namun, kelompok tersebut bersikeras dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “tidak mengetahui kedatangan dan tempat tinggal” Syaikh Al-Zawahri di Afghanistan.

Pernyataan itu menandai pertama kalinya Taliban membahas serangan pesawat tak berawak hari Ahad yang menewaskan kepala jaringan Al-Qaidah di balkon rumah persembunyian Kabul yang menurut pejabat AS terkait dengan seorang pemimpin Taliban.

Pembunuhan Syaikh Al-Zawahri semakin memperkeruh hubungan antara Taliban dan Barat, terutama ketika mereka berusaha untuk meminta kembali aset bank sentral Afghanistan di luar negeri untuk menangani bencana ekonomi di sana setelah penarikan AS dari negara itu setahun yang lalu.

Taliban telah berjanji dalam Perjanjian Doha 2020 dengan AS bahwa mereka tidak akan melindungi anggota Al-Qaidah atau mereka yang berusaha menyerang AS.

Dalam pernyataan hari Kamis, Taliban tampaknya mengatasi masalah tersebut.

Mereka mengatakan bahwa mereka "memerintahkan badan pendeteksi dan intelijen untuk melakukan penyelidikan yang serius dan komprehensif pada berbagai aspek dari peristiwa tersebut."

Pernyataan tersebut juga berisi jaminan kepada Barat, dengan mengatakan bahwa “tidak ada bahaya dari wilayah Afghanistan ke negara mana pun termasuk Amerika.” Dikatakan bahwa Taliban menginginkan implementasi Perjanjian Doha.

Serangan Ahad pagi mengguncang Shirpur, yang dulunya merupakan distrik bangunan bersejarah yang dibuldoser pada tahun 2003 untuk membuka jalan bagi rumah mewah bagi pejabat di pemerintah Afghanistan yang didukung Barat dan organisasi bantuan internasional. Setelah penarikan AS pada Agustus 2021, senior Taliban pindah ke beberapa rumah terlantar di sana.

Pejabat AS mengatakan Syaikh Al-Zawahri tinggal di rumah seorang pembantu utama pemimpin senior Taliban Sirajuddin Haqqani. Haqqani adalah wakil kepala Taliban, menjabat sebagai menteri dalam negeri di pemerintahan mereka dan mengepalai jaringan Haqqani, sebuah faksi kuat dalam gerakan tersebut.

Jaringan Haqqani adalah kelompok jihadis Afghanistan, dibangun di sekitar keluarga dengan nama yang sama. Pada 1980-an, ia melawan pasukan Soviet dan selama 20 tahun terakhir, ia melawan pasukan NATO pimpinan AS dan bekas pemerintah Afghanistan. Pemerintah AS menawarkan hadiah $10 juta untuk Sirajuddin Haqqani atas serangan terhadap pasukan Amerika dan pejabat Afghanistan. (AP)


latestnews

View Full Version