TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Lusinan warga Palestina mendaftarkan diri ke kelompok bersenjata Lions Den Palestine setelah serangan mematikan Israel pada hari Rabu yang menewaskan 11 warga Palestina di Nablus.
Setidaknya enam dari mereka yang terbunuh dalam pembantaian itu adalah anggota kelompok tersebut, yang menyebabkan protes massal di Tepi Barat yang diduduki.
"Mata para pengecut tidak tidur. Jika beberapa telah menerima penghinaan, kelemahan dan penghinaan untuk diri mereka sendiri, maka demi Allah kami tidak menerima apa pun kecuali kebanggaan, martabat, dan kekuatan," kata kelompok itu di Telegram, Kamis (23/2/2023).
"Kami tahu bahwa kesedihan telah menyelimuti negara atas kehilangan orang-orang kami, tetapi kami melanjutkan, karena baru kemarin, dan setelah pemakaman para syuhada kami, hampir 50 pejuang baru bergabung dengan kelompok Sarang Singa, jadi siapa yang bisa menghentikan Sarang Singa?"
Kelompok ini menyerukan warga Palestina untuk terlibat dalam perlawanan terhadap pendudukan Israel.
"Kami dapat mengatakan kepada rakyat kami sekarang, dan setelah aksesi Tulkarm ke perlawanan bersenjata dan penyelesaian pembentukan selnya, perlawanan di Tepi Barat sekarang memiliki perisai dan pedang," kata kelompok Palestina itu dalam pernyataannya, mengacu pada sebuah kota di barat laut wilayah pendudukan.
"Kami mengatakan kepada pendudukan [Israel], Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari, meneliti, dan menganalisis untuk memahami fenomena Sarang [Singa], dan setelah semua itu Anda akan gagal, tetapi kami tidak akan gagal."
Pada hari Kamis, Lions' Den meminta warga Palestina untuk turun ke jalan melintasi wilayah pendudukan untuk mengenang mereka yang terbunuh pada hari Rabu. Ribuan orang Palestina memprotes di Tepi Barat, Yerusalem Timur yang diduduki, Jalur Gaza yang terkepung, dan di Israel.
The Lions' Den adalah kelompok Palestina bersenjata yang baru dibentuk yang muncul pada bulan Agustus di Nablus.
Menyusul sejumlah insiden yang membuat tentara Israel terbunuh oleh kelompok tersebut, tentara Israel melakukan operasi militer besar-besaran pada bulan Oktober, menargetkan para pejuang kelompok tersebut di Nablus.
Seluruh kota dan sekitarnya dikepung, dengan pembatasan berat pergerakan 430.000 warga Palestina selama beberapa minggu. (TNA)