View Full Version
Senin, 13 Mar 2023

Jenderal Irak Klaim Islamic State Miliki Hingga 500 Anggota Aktif Di Negara Tersebut

BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Kelompok Islamic State (IS) masih memiliki hingga 500 pejuang aktif di Irak, seorang pejabat militer senior memperkirakan hari Ahad (12/3/2023) di negara di mana sel-sel militan itu terus melancarkan serangan sporadis.

Tetapi Jenderal Irak Qais Al-Mohamadawi, bagian dari koalisi anti-militan, menekankan bahwa IS —sekarang berbasis di gurun terpencil dan tempat persembunyian gunung—telah “kehilangan kemampuannya untuk menarik anggota baru.”

PBB memperkirakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan bulan lalu bahwa Islamic State masih memiliki "5.000 hingga 7.000 anggota dan pendukung" di seluruh Irak dan negara tetangga Suriah, "kira-kira setengahnya adalah pejuang."

Islamic State pada tahun 2014 meluncurkan “kekhalifahan” yang mereka proklamirkan sendiri di seluruh petak Irak dan Suriah.

Serangan balasan yang didukung AS mengakhiri cengkeraman teritorial mereka di Irak pada 2017 dan di Suriah pada 2019, tetapi sel-sel IS terus menargetkan pasukan keamanan di kedua negara.

Dengan ribuan tersangka pejuang Islamic State dan kerabatnya kini ditahan di kamp-kamp penahanan yang luas, Jenderal AS Michael Kurilla, kepala Komando Pusat, pada Sabtu memperingatkan tentang ancaman terus-menerus dari “pasukan ISIS dalam tahanan,” menggunakan akronim lama untuk Islamic State.

Jenderal Mohamadawi, wakil komandan unit operasi Irak yang bekerja dengan koalisi anti-militan internasional, mengatakan hari Ahad bahwa ratusan pejuang Islaimc State tetap aktif di Irak.

“Menurut informasi dari badan intelijen, jumlah total anggota Islamic State tidak melebihi 400 hingga 500 pejuang, di tiga atau empat provinsi,” klaimnya dalam konferensi pers.

Kelompok tersebut telah “kehilangan kemampuannya untuk menarik anggota baru,” klaimnya lagi, juga menunjuk pada operasi militer 26 Februari yang telah menewaskan 22 anggota Islamic State dan menghancurkan sebuah “kamp pelatihan” di provinsi Al-Anbar.

Laporan PBB bulan lalu mengatakan Islamic State telah banyak terkuras oleh “operasi kontra-terorisme yang berkelanjutan” di kedua negara.

Dikatakan kelompok itu masih mengoperasikan sel-sel yang terdiri dari sekitar 15 hingga 30 orang di seluruh Suriah dan melanjutkan "taktik perang gerilya" melawan pasukan pemerintah, pejuang lain, dan warga sipil.

Di Irak, sel-sel Islamic State beroperasi di daerah pegunungan pedesaan, “memanfaatkan perbatasan Irak-Suriah yang keropos dan mempertahankan kemampuan manuver untuk menghindari serangan” sambil mencoba untuk “membangun kembali dan memulihkan,” kata laporan PBB.

Laporan tersebut mengklaim“cadangan kas yang semakin menipis” dari Islamic State sebesar $25 juta hingga $50 juta dan mengatakan telah mulai berinvestasi di hotel dan real estat untuk mencuci uang. (AN)


latestnews

View Full Version