View Full Version
Rabu, 15 Mar 2023

Tentara Rusia Di Ukraina Terpaksa Berperang Dengan Sekop Di Tengah Kekurangan Amunisi

LONGON, INGGRIS (voa-islam.com) - Tentara Rusia dipaksa untuk berperang hanya dengan "senjata api dan sekop" di Ukraina di tengah kekurangan amunisi, menurut pembaruan intelijen oleh Kementerian Pertahanan Inggris pada hari Ahad (12/3/2023).

Pembaruan menunjukkan bahwa sekop yang dimaksud adalah alat pertahanan yang juga digunakan untuk pertarungan tangan kosong dan bahwa jenis pertempuran ini menjadi taktik penyerangan yang meningkat untuk pasukan Rusia, karena kekurangan amunisi.

“Kematian dari alat penggali parit MPL-50 edisi standar secara khusus dimitologi di Rusia,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter.

Tweet itu tidak mengungkapkan pertempuran mana yang dilakukan dengan sekop.

Grup Wagner ditolak amunisinya

Beberapa minggu yang lalu, Yevgeny Prigozhin, pendiri tentara bayaran Rusia Grup Wagner, menuduh pejabat yang tidak disebutkan namanya sengaja menahan amunisi yang cukup untuk para pejuangnya sebagai bagian dari persaingan berkelanjutan antara dirinya dan sebagian elit Rusia.

The Jerusalem Post sebelumnya melaporkan bahwa Rusia perlu mengandalkan persenjataan Soviet yang telah disimpan sejak tahun 1970-an. Hal ini diperkirakan sebagian besar disebabkan oleh dampak ekonomi dari sanksi global, masalah logistik, pembatasan impor, dan korupsi pemerintah.

Beberapa orang berteori bahwa Rusia kehilangan momentum karena mereka tidak menyangka perang akan berlangsung begitu lama.

"Putin pasti mengira perang akan berakhir dalam beberapa hari, seperti yang terjadi di Krimea pada 2014 dan percaya bahwa dia akan menaklukkan Ukraina dan Barat akan menerimanya begitu saja," kata mantan diplomat Rusia Boris Bondarev.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina lebih dari setahun yang lalu, ada banyak laporan tentang tentara Rusia yang tidak dipersenjatai dan diperlengkapi dengan cukup. Sebuah laporan pada bulan September oleh berbagai badan intelijen mengatakan bahwa para prajurit tidak terlatih dengan baik dan tidak dilengkapi dengan perlengkapan yang mereka butuhkan untuk perang. (JP)


latestnews

View Full Version