View Full Version
Jum'at, 24 Mar 2023

Myanmar Tangkap 150 Muslim Rohingya Yang Mencoba Melarikan Diri Ke Malaysia

YANGON, MYANMAR (voa-islam.com) - Pihak berwenang Myanmar telah menangkap sekitar 150 orang Rohingya yang diduga mencoba melarikan diri ke Malaysia, kata seorang pejabat kepada AFP, Jum'at (24/3/2023).

Kelompok laki-laki, perempuan dan anak-anak itu ditangkap di kotapraja Thanbyuzayat di Myanmar selatan, kata pejabat itu, yang meminta namanya dirahasiakan karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.

Pejabat itu tidak merinci mengapa kelompok itu ditangkap, tetapi minoritas Muslim menghadapi larangan bepergian di Myanmar, di mana kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka hidup dalam kondisi seperti apartheid.

"Mereka bersembunyi di dekat hutan perbukitan di antara dua desa... Kami mulai menangkap mereka sejak larut malam setelah kami mendapat petunjuk," kata sumber keamanan.

Menurut laporan awal, kelompok itu melakukan perjalanan dengan perahu dari negara bagian Rakhine barat dan berencana melakukan perjalanan ke Thailand dan kemudian Malaysia melalui jalan darat, kata pejabat itu.

Sejumlah orang non-Rohingya yang diduga memperdagangkan kelompok itu juga ditangkap, dan polisi sedang mencari sekitar 30 orang lagi, menurut sumber itu.

Tindakan burtal militer di Myanmar pada tahun 2017 membuat ratusan ribu orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh dengan cerita mengerikan tentang pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran.

Myanmar menghadapi tuduhan genosida di pengadilan tinggi PBB setelah eksodus massal.

Dilihat secara luas di Myanmar sebagai penyusup dari Bangladesh, Rohingya ditolak kewarganegaraannya - bersama dengan akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan - dan memerlukan izin untuk bepergian.

Penangkapan itu terjadi beberapa hari setelah junta mengklaim akan mulai menyambut kembali anggota minoritas yang tinggal di Bangladesh segera bulan depan dalam program repatriasi percontohan.

Rencana itu akan membuat Myanmar “memulangkan sekitar 1.500 orang terlantar,” media pemerintah pada hari Jum'at mengutip seorang pejabat senior urusan perbatasan mengatakan.

Pejabat perbatasan tidak memberikan jadwal spesifik dan menambahkan bahwa Myanmar “belum menerima tanggapan” atas rencana tersebut.

Rohingya yang kembali akan ditempatkan di "kamp transit untuk waktu yang singkat" sebelum dipindahkan ke 15 desa, kata pejabat itu.

“Demi keselamatan dan keamanan mereka, kami memiliki kantor polisi di dekat 15 desa,” tambahnya.

Ribuan Rohingya mempertaruhkan nyawa mereka setiap tahun melakukan perjalanan berbahaya dari kamp-kamp di Bangladesh dan Myanmar untuk mencapai Malaysia dan Indonesia yang mayoritas Muslim.

Kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing, yang menolak identitas Rohingya sebagai “imajinasi”, adalah kepala angkatan bersenjata selama penumpasan tahun 2017. (Aby)


latestnews

View Full Version