View Full Version
Rabu, 12 Apr 2023

Arab Saudi Dan Pemberontak Syi'ah Houtsi Setuju Lakukan Pertukaran Ratusan Tahanan

ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Pertukaran tahanan yang melibatkan ratusan tahanan dari perang brutal Yaman akan dimulai pada hari Kamis, kata seorang pejabat pemerintah Yaman, dengan latar belakang meningkatnya harapan untuk perdamaian.

Hampir 900 tahanan, sebagian besar bertempur dengan pemberontak Syi'ah Houtsi, akan diterbangkan antara Yaman dan Arab Saudi, yang memimpin koalisi militer berperang atas nama pemerintah yang digulingkan, kata pejabat itu pada Selasa (11/4/2023).

Arab Saudi memimpin koalisi militer untuk membantu pemerintah sah Yaman  pada Maret 2015, beberapa bulan setelah pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran merebut ibu kota Sana'a.

Ratusan ribu orang telah terbunuh, melalui penyebab langsung dan tidak langsung, dan Yaman menderita salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, menurut PBB.

Pertukaran tahanan, yang terbesar sejak Oktober 2020, akan berlangsung tiga hari dan melibatkan banyak kota di Yaman dan Arab Saudi, kata Majid Fadael, juru bicara resmi delegasi pemerintah yang merundingkan pertukaran tersebut.

Pemberontak Syi'ah Houtsi akan membebaskan 181 tahanan, termasuk warga Saudi dan Sudan, dengan imbalan 706 tahanan Syi'ah Houtsi yang ditahan oleh pasukan pemerintah, menurut kesepakatan yang dicapai bulan lalu di Swiss.

"Semua pengaturan telah selesai... untuk mengimplementasikan proses pertukaran yang disepakati," cuit Fadael.

“Proses pertukaran hari pertama akan melalui penerbangan timbal balik Palang Merah antara Aden-Sana'a dan Sana'a-Aden,” imbuhnya.

Perjanjian pertukaran dicapai beberapa hari setelah pengumuman penting bahwa Arab Saudi dan Iran, yang telah lama berselisih di kawasan Teluk yang bergolak, akan berusaha memulihkan hubungan diplomatik setelah jeda tujuh tahun.

Gencatan senjata enam bulan Yaman yang ditengahi PBB yang secara resmi berakhir pada bulan Oktober sebagian besar masih bertahan, memberikan kelonggaran bagi 30 juta penduduk yang sebagian besar bergantung pada bantuan.

Minggu ini, delegasi Saudi telah mengadakan diskusi dengan kepemimpinan pemberontak Syi'ah Houtsi di Sana'a, berharap untuk "menstabilkan" gencatan senjata dan mencari dialog antar-Yaman menuju "solusi politik yang komprehensif", menurut duta besar Saudi.

Analis mengatakan Arab Saudi yang kaya minyak ingin keluar dari perang di negara tetangga Yaman untuk fokus pada proyek domestik yang bertujuan mendiversifikasi ekonominya yang bergantung pada minyak mentah.

Setelah penerbangan Kamis antara Sana'a yang dikuasai pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran dan Aden, pada Jum'at dan Sabtu para tahanan akan diterbangkan masuk dan keluar dari Riyadh dan Abha di Arab Saudi dan Sana'a Yaman, Mocha dan Marib, kata Fadael.

"Proses pertukaran ini akan diikuti oleh pertukaran lainnya dalam waktu dekat sampai semua tahanan dan korban penculikan dibebaskan atas dasar semua untuk semua, dan semua pusat penahanan dan penjara dibersihkan," cuitnya.

Menurut pemberontak Syi'ah Houtsi, 13 tahanan tiba di bandara internasional Sanaa pada Sabtu, sebagai ganti tahanan Saudi yang dibebaskan sebelumnya. (TNA)


latestnews

View Full Version