View Full Version
Sabtu, 15 Apr 2023

Qatar, Kuwait, Maroko Dan Yaman Tolak Upaya Arab Saudi Untuk Kembalikan Rezim Teroris Ass

Upaya yang dipimpin Saudi untuk mengembalikan Suriah ke Liga Arab menghadapi penentangan dari setidaknya empat negara anggota, menurut laporan.

Qatar, Maroko, Kuwait, dan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional disebutkan oleh sebuah sumber sebagai penentang normalisasi lebih lanjut antara blok Arab dan rezim Suriah, The Wall Street Journal melaporkan.

Suriah diskors dari Liga Arab pada November 2011 menyusul pembantaian brutal para pengunjuk rasa damai dan rezim teroris Assad berulang kali menolak inisiatif perdamaian blok tersebut.

Sumber-sumber mengatakan kepada WSJ bahwa negara-negara yang saat ini menentang pemulihan Suriah sebagai anggota liga "menggandakan tuntutan mereka, termasuk seruan bahwa Damaskus menerima pasukan Arab untuk melindungi pengungsi yang kembali, menindak penyelundupan narkotika dan obat terlarang, dan meminta Iran untuk berhenti memperluar pengaruhnya di negara itu".

Suriah, bagaimanapun, tidak memberikan indikasi akan memenuhi tuntutan tersebut, kata laporan itu.

The New Arab menghubungi kedutaan Maroko, Qatar, dan Kuwait untuk memberikan komentar.

Setelah melewati lebih dari satu dekade perang - dengan dukungan dari Rusia dan Iran - rezim teroris Assad secara brutal merebut kembali kendali atas banyak wilayah di Suriah.

Kelangsungan hidup Bashar Al-Assad sekarang terlihat terjamin dengan beberapa negara Arab mengambil langkah untuk merehabilitasi rezimnya.

WSJ melaporkan pada bulan Maret bahwa beberapa negara Arab menawarkan kesepakatan kepada Assad termasuk paket rekonstruksi bernilai miliaran dolar dan janji untuk melobi keringanan sanksi sebagai imbalan untuk membatasi hubungan dengan Teheran.

Pada hari Rabu, Arab Saudi menjadi tuan rumah delegasi dari Suriah dan Iran saat negara-negara Teluk bersiap untuk menjalin kembali hubungan dengan kedua negara.

Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad bertemu dengan timpalannya dari Saudi dan membahas "langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai penyelesaian politik yang lengkap atas krisis Suriah", kata kementerian luar negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.

Tujuannya adalah untuk mencapai "rekonsiliasi nasional dan mengembalikan Suriah ke Arabnya dan melanjutkan peran alaminya di dunia Arab", kata pernyataan itu.

Arab Saudi menjadi tuan rumah menteri luar negeri Irak, Yordania, Mesir, Arab Saudi, UEA, Bahrain, Oman, Qatar, dan Kuwait pada hari Jum'at untuk membahas penerimaan kembali Suriah ke Liga Arab.

Pertemuan itu dilakukan beberapa minggu sebelum KTT Liga Arab yang dijadwalkan berlangsung di Riyadh pada 19 Mei.

Bulan lalu, ketua Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit mengatakan kepada wartawan bahwa "saat ini tidak ada konsensus Arab" untuk menerima kembali Suriah. (TNA)


latestnews

View Full Version