View Full Version
Selasa, 09 May 2023

Qatar Tidak Akan Normalkan Hubungan Dengan Rezim Suriah Meski Liga Arab Kembalikan Sebagai Anggota

DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Qatar, penentang keras Presiden Bashar al-Assad, mengatakan pada hari Ahad (7/5/2023) bahwa pihaknya tidak akan menormalisasi hubungan dengan rezim Suriah meskipun negara itu telah diterima kembali ke Liga Arab.

Emirat Teluk itu telah lama menentang pembaharuan hubungan dengan Suriah tetapi jatuh dengan konsensus bulat pada pertemuan menteri luar negeri Liga Arab di Kairo Ahad pagi.

Blok Arab mengakhiri penangguhan Suriah selama lebih dari satu dekade.

Posisi Qatar pada "normalisasi dengan rezim Suriah tidak berubah," kata juru bicara kementerian luar negeri Majid bin Muhammad Al-Ansari.

Dia mengatakan kepada Kantor Berita Qatar bahwa pemerintah mereka tidak akan menjadi "penghalang" bagi langkah Liga Arab, tetapi setiap normalisasi individu akan dikaitkan dengan kemajuan politik yang "memenuhi aspirasi saudara-saudara Suriah."

Pemerintah Assad harus "mengatasi akar krisis yang menyebabkan boikotnya, dan mengambil langkah positif untuk mengatasi masalah rakyat Suriah," tambah sang juru bicara.

Suriah diskors dari Liga Arab pada 2011 setelah Assad memerintahkan tindakan biadab serta brutal terhadap demonstrasi damai pro-demokrasi, yang berubah menjadi konflik yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang, membuat jutaan orang terlantar, dan menarik kekuatan asing.

Sementara garis depan Suriah sebagian besar tenang, sebagian besar wilayah utara negara itu tetap berada di luar kendali pemerintah, dan belum ada solusi politik yang dicapai untuk konflik yang telah berlangsung selama 12 tahun itu.

Ahmed Aboul Gheit, kepala Liga Arab yang beranggotakan 22 negara, mengatakan kembalinya Suriah ke badan tersebut adalah "awal... bukan akhir dari masalah", klaimnya, mencatat bahwa terserah masing-masing negara untuk memutuskan apakah akan melanjutkan hubungan dengan Damaskus.

Qatar telah memberikan dukungan signifikan kepada kelompok oposisi Suriah yang telah mengambil alih kedutaan Suriah di Doha.

Bahkan ketika negara-negara Arab lainnya bergerak menuju pembaruan hubungan dengan pemerintah Assad, juru bicara Qatar mengutuk media Qatar apa yang disebutnya "kejahatan" oleh pemerintah Damaskus dan menambahkan bahwa "Kami membutuhkan harga nyata yang harus dibayar kepada rakyat Suriah. (TNA/Ab)


latestnews

View Full Version