NEW DELHI, INDIA (voa-islam.com) – Tiga belas masjid dirusak dan buku-buku agama dibakar dan anggota Jamaah Tabligh diserang oleh kelompok ekstrimis Hindu selama kekerasan baru-baru ini di distrik Nuh Inida, kata delegasi Jamiat Ulama-i-Hind setelah mengunjungi daerah yang terkena dampak.
Jamiat telah memulai misi proaktif untuk memberikan bantuan, melakukan survei, dan mengupayakan upaya hukum serta merenovasi masjid. Pendekatan multifaset organisasi bertujuan untuk mengatasi situasi, menyembuhkan masyarakat yang terkena dampak, dan menegakkan keadilan.
Membentuk komite bantuan khusus, sel hukum, dan tim survei, Jamiat Ulama-i-Hind telah melakukan upaya komprehensif untuk meringankan akibat dari insiden tragis tersebut.
Temuan delegasi telah mengungkap detail yang menyedihkan, menyoroti penargetan tempat ibadah Muslim yang disengaja oleh ekstrimis Hindutva. Sampai saat ini, delegasi telah mengunjungi 13 masjid yang terkena dampak, termasuk enam di Palwal, tiga di Hodal, tiga di Sohna, dan satu di Gurugram, di mana seorang wakil imam dibunuh.
Namun, tanggapan terhadap peristiwa menyedihkan ini berubah menjadi mengkhawatirkan, karena pemerintah negara bagian dan administrasi terlibat dalam penghancuran ilegal tempat tinggal dan toko Muslim.Tindakan ini, yang dijelaskan oleh Pengadilan Tinggi menyerupai bentuk genosida komunitas, hanya dibatasi karena intervensi pengadilan yang tepat waktu.
Yang mengejutkan, mereka yang bertanggung jawab atas tindakan kekerasan terhadap rumah, tempat ibadah, penodaan Al-Qur'an, dan serangan terhadap imam masjid dan anggota Jamaah Tabligh belum menghadapi konsekuensi hukum. Situasi memprihatinkan ini telah disoroti dalam sebuah laporan yang disampaikan oleh delegasi Jamiat Ulama-i-Hind.
Selama kunjungan mereka ke Masjid Bazarwali dan Masjid Eidgahwali di Hodal, delegasi menunjukkan keberanian yang luar biasa. Dampak kerusuhan terlihat jelas, dengan pusat-pusat komunitas yang dulunya berkembang sekarang menanggung luka ketegangan sektarian. Kehadiran delegasi memberikan hiburan bagi masyarakat yang terkena dampak dan menyoroti kebutuhan mendesak akan upaya kolektif untuk membangun kembali dan menyembuhkan. (MM)