View Full Version
Kamis, 17 Aug 2023

Arab Saudi Pasar Keuangan Islam Terbesar Di Dunia, Total Aset 830 Miliar USD

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi adalah pasar keuangan Islam terbesar, dengan total aset melebihi SR3,1 trilyun ($830 miliar), ungkap kepala Bank Sentral Saudi, juga dikenal sebagai SAMA.

Berbicara di simposium Dewan Layanan Keuangan Islam di Riyadh, Gubernur SAMA Ayman Al-Sayari mengatakan bahwa sektor keuangan Islam global telah menyaksikan pertumbuhan yang kuat selama beberapa tahun terakhir.

Menurut Al-Sayari, juga ketua Dewan IFSB, nilai total sektor keuangan Islam saat ini mencapai SR11,2 triliun, menunjukkan pertumbuhan rata-rata 9,6 persen selama tiga tahun terakhir, lapor Saudi Press Agency.

“Arab Saudi memiliki hubungan yang mengakar dan historis dengan keuangan Islam. Ini menampung pasar keuangan Islam terbesar di dunia, dengan total aset Islam lintas sektor melebihi SR3,1 triliun. Sektor perbankan syariah saja menyumbang 33 persen dari aset bank syariah global,” kata Al-Sayari.

Pertemuan tahunan IFSB, yang diselenggarakan oleh SAMA dari 14-16 Agustus, diadakan di Riyadh untuk membahas berbagai perkembangan di sektor keuangan Islam.

Gubernur lebih lanjut mencatat bahwa Kerajaan adalah penerbit sukuk negara terbesar di dunia. Sektor asuransi kooperatifnya adalah yang paling cepat berkembang di dunia, mencatat tingkat pertumbuhan 27 persen pada tahun 2022.

Dalam sambutannya, Al-Sayari juga meyakinkan dukungan bank sentral dalam mencapai tujuan IFSB, termasuk membangun pasar keuangan syariah yang tangguh dan sehat.

Pertemuan tahunan IFSB tahun ini menampilkan beberapa acara dan sesi dialog dengan partisipasi para ahli dan pengambil keputusan di industri.

Dalam pertemuan tersebut, anggota dewan juga membahas prospek keuangan Islam di tengah tantangan ekonomi global dan kondisi keuangan yang semakin ketat.

Intelijen pasar dalam enam bulan terakhir telah mendukung pendanaan yang sesuai dengan Syariah.

Pada bulan Mei, S&P Global Ratings mencatat bahwa industri keuangan syariah diperkirakan tumbuh sekitar 10 persen tahun ini, terutama didorong oleh pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan Dewan Kerjasama Teluk.

Pada bulan Maret, Moody's Investors Service juga menyarankan bahwa penerbitan sukuk global diperkirakan akan turun dari $170 miliar menjadi $175 miliar pada tahun 2023, setelah penurunan 10 persen pada tahun 2022 menjadi $178 miliar.

Moody lebih lanjut menunjukkan bahwa Arab Saudi dan Malaysia akan terus memimpin penerbitan sukuk global. (AN)


latestnews

View Full Version