TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok militer Fatah, faksi Palestina yang mengendalikan Otoritas Palestina dan dipimpin oleh Mahmoud Abbas, pada hari Senin (21/8/2023) mengaku bertanggung jawab atas serangan perlawanan di kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki, Ynet News melaporkan.
Serangan perlawanan Brigade Syuhada Al-Aqsa terjadi di Route 60, sebuah jalan yang dibangun di wilayah Palestina yang diduduki Israel untuk digunakan oleh pemukim ilegal Yahudi. Seorang pemukim ilegal Yahudi berusia 40 tahun tewas dan seorang lainnya terluka parah dalam serangan itu.
“Operasi ini, yang menandai peringatan 54 tahun serangan pembakaran terhadap Masjid Al-Aqsa, terjadi sebagai respons alami terhadap kejahatan dan arogansi pendudukan,” kata Brigade Al Aqsa. “Operasi ini dilakukan untuk membuktikan bahwa kami tetap mempertahankan senjata kami, yang dianggap sebagai pilihan strategis kami untuk mengakhiri pendudukan Israel.”
Semua pemukiman dan pemukim Yahudi Israel adalah ilegal menurut hukum internasional. Bertentangan dengan narasi yang didorong oleh Zionis dan para pendukungnya, perlawanan terhadap pendudukan militer seperti yang dilakukan Israel di Tepi Barat adalah sah menurut hukum internasional. (MeMo)