View Full Version
Kamis, 14 Sep 2023

Israel Klaim Temukan 16 Ton Bahan Pembuat Roket Yang Dikirim Dari Turki Ke Gaza, Hamas: Itu Rekayasa

JERUSALEM, PALESTINA (voa-islam.com) - Otoritas bea cukai Israel mengklaim pada hari Kamis (14/9/2023) bahwa pihaknya menemukan 16 ton bahan yang digunakan untuk produksi roket selama pemeriksaan pengiriman dari Turki menuju ke Gaza, yang oleh kelompok Hamas yang menguasai wilayah tersebut dianggap sebagai rekasaya.

Otoritas bea cukai mengatakan mereka telah menghentikan pemeriksaan pada dua kontainer yang membawa 54 ton barang yang seharusnya merupakan kantong plester.

Sebuah tes laboratorium mengkonfirmasi bahwa beberapa kantong berisi amonium klorida, tambah pihak berwenang, yang dikatakan digunakan oleh kelompok-kelompok di Gaza “untuk memproduksi roket yang akhirnya diluncurkan ke arah Israel”.

Di Gaza, juru bicara Hamas Hazem Qassem menggambarkan laporan itu sebagai “kebohongan”.

“Penjajah menciptakan kebohongan sebagai dalih untuk memperketat blokade di Gaza,” kata Qassem kepada Reuters.

Gaza adalah rumah bagi sekitar 2,3 juta warga Palestina yang tinggal di salah satu wilayah terpadat di dunia. Sejak kelompok perlawanan bersenjata itu mengambil alih Gaza pada tahun 2007, Israel, bersama dengan Mesir, terus melakukan blokade yang telah menghancurkan perekonomian wilayah pesisir itu.

Israel dan Hamas telah berperang beberapa kali sejak tahun 2008, dengan ribuan roket ditembakkan dari Gaza dan Israel melancarkan serangan udara ke daerah kantong tersebut.

Dengan meningkatnya ketidakpastian mengenai siapa yang akan menggantikan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berusia 87 tahun, Hamas telah meningkatkan upaya untuk menarik dukungan di Tepi Barat yang diduduki, sebuah wilayah yang secara geografis terpisah dan diinginkan oleh Palestina sebagai inti negara merdeka.

Awal bulan ini, Israel membekukan ekspor barang komersial dari Gaza selama beberapa hari karena apa yang disebutnya sebagai upaya penyelundupan bahan peledak. Warga Palestina mengatakan larangan singkat itu berdampak pada ribuan keluarga. (AN)


latestnews

View Full Version