AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Turki tidak akan menerima pembenaran atas serangan terhadap nilai-nilai suci 2 miliar Muslim di seluruh dunia dengan kedok kebebasan berpikir, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Ahad (18/9/2023).
“Bagi kami, tindakan ini adalah provokasi yang bertujuan untuk menghasut masyarakat,” kata Presiden Erdogan pada acara makan malam yang diselenggarakan oleh Komite Pengarah Nasional Amerika Turki di New York.
Dia ingat bahwa Türkiye memelopori penerapan resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan Majelis Umum PBB yang memandang tindakan kekerasan yang menargetkan kitab suci sebagai pelanggaran hukum internasional.
“Kami akan melanjutkan upaya kami dalam hal ini,” tambahnya.
Presiden Erdogan mengacu pada serangan kejam terhadap Al-Quran baru-baru ini, dan mengatakan jika permusuhan terhadap Islam tidak dicegah, pelakunya akan menjadi lebih ceroboh.
“Sebagai warga Turki, kami merespons ancaman yang semakin besar ini,” tambahnya.
Presiden Erdogan memperingatkan bahwa serangan-serangan tersebut, yang menurutnya terutama menargetkan umat Islam saat ini, mungkin akan ditujukan pada kelompok-kelompok dengan asal usul, bahasa, budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda di masa depan.
Saat berbicara kepada anggota komunitas Turki-Amerika pada acara tersebut, pemimpin Turki itu juga mengatakan ada kelompok kepentingan yang berupaya meracuni hubungan Turki-Amerika.
“Kami akan mencegah mereka dengan menyampaikan kebenaran dan mewakili Türkiye,” katanya. (AA)