AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Perdana Menteri Sheikh Hasina mengatakan pada hari Jum'at (22/9/2023) bahwa Bangladesh akan melanjutkan upaya untuk memperjuangkan hak-hak warga Palestina ketika ia menyinggung peringatan Nakba, Anadolu melaporkan.
“Sangat mengkhawatirkan hak-hak warga Palestina tidak terpenuhi,” kata Hasina merujuk pada peringatan Nakba ke-75, ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaannya di tanah Palestina yang diduduki pada tahun 1948 dan memaksa warga Palestina untuk bermigrasi.
Pernyataannya disampaikan dalam pidatonya di Majelis Umum PBB ke-78 di mana dia mengatakan Bangladesh bersedia menjamin perdamaian dan keamanan global dengan berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB. Dia mencatat bahwa 188.000 warga Bangladesh, termasuk perempuan, bertugas di 55 operasi di 40 negara.
Bangladesh memiliki “kebijakan tanpa toleransi terhadap terorisme dan ekstremisme kekerasan,” kata Hasina. “Perilaku yang mengganggu keharmonisan sosial dan hidup berdampingan secara damai antara orang-orang yang berbeda keyakinan adalah kejahatan serius.”
Masyarakat Rakhine ‘ingin kembali ke negaranya dan tinggal di sana dengan damai’
Hasina juga mencatat imigran Rohingya dan menyoroti tahun keenam sejak imigran harus meninggalkan rumah dan negaranya.
“Warga Arakan yang mengungsi ingin kembali ke negara mereka dan tinggal di sana dengan damai,” katanya. (MeMo)