View Full Version
Selasa, 03 Oct 2023

Federasi Olahraga Islam: Larangan Hijab Di Perancis 'Bertentangan Dengan Semangat Olimpiade'

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Sekelompok federasi olahraga dari negara-negara mayoritas Muslim mengatakan pada hari Senin (2/10/2023) bahwa langkah Prancis untuk melarang atlet Olimpiade mengenakan jilbab akan “mengirimkan pesan pengecualian”.

Federasi Olahraga Solidaritas Islam (ISSF) yang beranggotakan 57 negara, yang berbasis di ibu kota Saudi, Riyadh, menyuarakan “keprihatinan mendalam” atas keputusan Prancis, yang diambil sejalan dengan aturan ketat negara tersebut mengenai sekularisme.

Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera mengatakan bulan lalu bahwa pemerintah Prancis menentang tampilan simbol agama apa pun selama acara olahraga tersebut.

"Apa maksudnya? Itu berarti larangan terhadap segala jenis dakwah. Itu berarti netralitas mutlak dalam pelayanan publik," katanya kepada televisi France 3.

“Tim Prancis tidak akan mengenakan jilbab.”

ISSF mengatakan dalam pernyataannya pada hari Senin bahwa jilbab adalah “sebuah aspek dari identitas banyak perempuan Muslim dan harus dihormati”, menambahkan bahwa larangan Prancis bisa berakibat mencegah beberapa atlet Muslim Perancis untuk berkompetisi.

“Olimpiade secara historis merayakan keberagaman, persatuan, dan keunggulan atletik,” kata pernyataan itu.

“Dengan menerapkan larangan hijab bagi atletnya, tuan rumah akan mengirimkan pesan eksklusi, intoleransi, dan diskriminasi yang bertentangan dengan semangat Olimpiade.”

Pernyataan tersebut mendesak pihak berwenang Perancis “untuk mempertimbangkan kembali larangan ini” dan menyerukan “keterlibatan yang berarti dengan komunitas olahraga Muslim di Perancis.”

ISSF didirikan pada tahun 1985 untuk melayani anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang berbasis di kota Jeddah, Saudi, “dalam semua aspek kegiatan olahraga”, menurut situs webnya.

Mereka telah menyelenggarakan lima edisi Game Solidaritas Islam, yang terakhir tahun lalu di Turki.

Kantor hak asasi manusia PBB belum membahas secara langsung larangan jilbab bagi para atlet di Prancis, namun seorang juru bicara mengatakan pekan lalu bahwa "tidak seorang pun boleh memaksakan pada seorang perempuan apa yang boleh ia kenakan atau tidak." (TNA)


latestnews

View Full Version