View Full Version
Sabtu, 07 Oct 2023

Puluhan Pejuang Hamas Bersenjata Susupi Israel Lewat Darat Dan Udara, Tewaskan Tentara Dan Warga

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Israel dan Hamas tampaknya akan berperang sekali lagi setelah kelompok pejuang Palestina itu melancarkan serangan mendadak besar-besaran melalui udara dan darat dari Jalur Gaza.

Sirene terdengar di seluruh Israel dan hingga ke utara kota Yerusalem yang diperebutkan sekitar pukul 7 pagi pada hari Sabtu (7/10/2023) setelah tembakan yang diklaim Hamas sebagai 5.000 roket diluncurkan dari daerah kantong yang diblokade tersebut.

Di bawah penutup serangan roket, puluhan pejuang Hamas bersenjata melakukan infiltrasi darat ke kota-kota dan desa-desa Israel di pinggiran wilayah itu– sebuah perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 16 tahun sejak kelompok perlawanan Palestina itu mengambil alih wilayah tersebut.

Pasukan Hamas, yang menyusup ke Israel setelah menguasai pos pemeriksaan militer Zionis Nahel Oz di perbatasan, tidak hanya memasuki wilayah Israel dengan mobil, namun juga dengan paralayang dari wilayah Gaza.

Gambar-gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa orang-orang bersenjata melepaskan tembakan di kota perbatasan Sderot, menewaskan beberapa tentara Israel dan warga sipil. Selain menawan beberapa tentara Israel, pejuang Hamas juga membawa mayat tentara Zionis yang mereka bunuh ke Gaza. Ini biasa dilakukan oleh kelompok tersebut sebagai alat tukar untuk para tahanan Palestina yang ada di penjara-penjara Israel sebagaimana yang mereka telah lakukan sebelumnya.

Hamas juga merampas beberapa kendaran tempur militer Zionis dan menghancurkan tank Merkava yang berjaga di perbatasan. Tampak warga Palestina berpose di dekat tank Israel yang terbakar.

Dalam sebuah pernyataan, Mohammad Deif, komandan militer Hamas di Gaza, mengumumkan dimulainya operasi baru untuk membebaskan kompleks Masjid Al-Aqsa yang sensitif di Yerusalem, yang telah menyaksikan peningkatan pengunjung Yahudi dalam beberapa pekan terakhir karena hari libur besar Yahudi. Dia menambahkan bahwa “ini hanyalah tahap pertama” dari upaya baru Hamas melawan Israel.

“Kami memperingatkan musuh untuk tidak melanjutkan agresinya terhadap masjid al-Aqsa… Era agresi musuh tanpa tanggapan telah berakhir. Saya menyerukan kepada warga Palestina di mana pun di Tepi Barat dan di Jalur Hijau untuk mengangkat senjata, melancarkan serangan tanpa hambatan. Pergi ke semua jalan. Saya menyerukan umat Islam di mana pun untuk melancarkan serangan,” katanya.

Menanggapi serangan tersebut, yang tampaknya mengejutkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Israel telah menyatakan keadaan perang.

“Sejumlah teroris telah menyusup ke wilayah Israel dari Jalur Gaza,” kata militer dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa penduduk di daerah sekitar Jalur Gaza telah diminta untuk tetap tinggal di rumah mereka.

“Pasukan Pertahanan Israel akan membela warga sipil Israel dan organisasi teroris Hamas akan membayar mahal atas tindakannya,” klaimnya.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan bertemu dengan pejabat tinggi keamanan dalam beberapa jam mendatang, dan tentara cadangan telah dimobilisasi.

Perkembangan dramatis yang terjadi pada hari Sabtu adalah gejolak paling serius di wilayah yang bergejolak tersebut sejak Israel dan Hamas terlibat dalam pertempuran berdarah selama 10 hari pada tahun 2021.

Sejak kelompok Islam tersebut menguasai wilayah seluas 42 km persegi  tersebut pada tahun 2007, telah terjadi empat perang dan beberapa serangan kecil terhadap penguasa wilayah tersebut dan faksi aktif lainnya.

Masyarakat di Gaza juga hampir tidak mempunyai kebebasan bergerak, dan layanan kesehatan, listrik, sanitasi dan infrastruktur penting lainnya hampir tidak ada lagi sejak Israel memberlakukan blokade.

Di Gaza pada Sabtu pagi, warga sipil melaporkan adanya pergerakan signifikan dari faksi-faksi bersenjata, ketika masyarakat bersiap menghadapi eskalasi baru yang besar. 

Kekerasan ini terjadi setelah periode paling mematikan di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki dalam 20 tahun terakhir. (DBS)


latestnews

View Full Version