TEL AVIV, iSRAEL (voa-islam.com) - Mata uang negara Zionis Israel Shekel baru Israel (NIS) jatuh mendekati level terendah dalam delapan tahun terhadap dolar AS pada hari Senin (10/10/2023) setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang dipimpin oleh Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, melawan negara pendudukan pada hari Sabtu.
Pada perdagangan hari ini, Shekel turun lebih dari 3 persen terhadap dolar pada 3,9581.
Menurut Yedioth Ahronoth, Shekel juga melemah terhadap mata uang asing sementara harga minyak global meningkat akibat perang di Gaza.
Para ekonom memperkirakan operasi Hamas akan mempunyai dampak ekonomi langsung di masa depan.
Sebelumnya hari ini, Bank of Israel mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menjual valuta asing hingga $30 miliar untuk melindungi syikal dari keruntuhan lebih lanjut. (MeMo)