JUBA, SOMALIA (voa-islam.com) - Beberapa hari setelah secara terbuka mendukung invasi pimpinan Hamas ke Israel, Al-Shabaab, cabang Al-Qaidah di Afrika Timur, menjadi tuan rumah protes besar-besaran pro-Palestina di markasnya di wilayah Juba Tengah, Somalia selatan.
Demonstrasi tersebut, yang diselenggarakan di Kunya Barrow dan Jilib, keduanya merupakan benteng lama Al-Shabaab di selatan, menyaksikan ratusan protes terhadap Israel. Protes tersebut diorganisir di bawah kampanye “Yerusalem Tidak Akan DiYahudikan”, sebuah kampanye yang pertama kali diselenggarakan oleh pemimpin Al-Qaidah yang sekarang sudah meninggal, Syaikh Ayman al-Zawahiri pada tahun 2019.
Serangan Al-Shabaab pada bulan Januari 2019 terhadap hotel Dusit D2 di Nairobi, Kenya, serangan pada bulan September 2019 terhadap lapangan terbang AS di Baledogle, Somalia, dan serangan pada bulan Januari 2020 terhadap pangkalan AS di Teluk Manda, Kenya, semuanya diklaim sebagai bagian dari kampanye ini.
Foto-foto yang dirilis oleh Al-Shabaab dari demonstrasi tersebut menunjukkan ratusan orang, termasuk sejumlah besar perempuan dan anak-anak, memegang poster yang bertuliskan slogan-slogan seperti “Hati kami di Palestina, tubuh kami di Somalia” dan “Kami katakan kepada seluruh dunia "Masalah Palestina adalah masalah kami.”
Foto lain menunjukkan anak-anak mengenakan ikat kepala bertuliskan slogan “Kami datang, ‘Wahai Al-Aqsa,” sebuah frasa yang biasa ditampilkan di akhir video dari berbagai cabang Al-Qaidah, termasuk Al-Shabaab.
Spanduk juga terlihat bertuliskan “Al-Aqsa Tidak Akan DiYahudikan,” “Untuk mendukung dan menyemangati rakyat kami di Palestina,” dan “Darah (dibalas) Darah, Kehancuran (dibalas) Kehancuran.”
Latar belakang panggung di mana beberapa pejabat klan yang berafiliasi dengan Al-Shabaab berbicara juga terlihat dengan kalimat “Kami adalah Satu Umat [komunitas Islam sedunia].”
Spanduk lain terlihat mengarah ke Israel tentang Pertempuran Khaybar, di mana tentara Nabi Muhammad mengalahkan suku-suku Yahudi di Arab, memberi tahu negara Yahudi tersebut bahwa “Tentara Muhammad akan kembali.”
Sama seperti pernyataan tertulisnya, protes yang diorganisir Al-Shabaab di Somalia berupaya untuk mengaitkan konflik Israel-Palestina dengan jihad global. Dengan menyatakan bahwa “Kami adalah Satu Umat” atau “Bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah perang melawan Islam dan Rakyatnya,” dan bahwa “Kami berperang di Somalia, [tetapi] mata kami tertuju pada Al-Aqsa,” Al-Shabaab mencoba untuk menempatkan jihadnya dalam perjuangan yang sama dengan perang saat ini melawan Israel. (TLWJ)