JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok perlawanan Hamas telah membebaskan dua sandera Amerika Serikat yang diculik selama serangan mematikan para pejuang Palestina itu di Israel.
Ibu dan putrinya dibebaskan karena alasan kemanusiaan, kata juru bicara Brigade Izzuddine Al-Qassam, Abu Ubaida melalui platform Telegram.
Kelompok perlawanan itu tidak menyebutkan nama para sandera atau mengatakan kapan dan bagaimana mereka dibebaskan.
Cabang militer Hamas mengatakan pihaknya telah membebaskan ibu dan anak perempuan tersebut, "untuk membuktikan kepada rakyat Amerika dan dunia bahwa klaim yang dibuat oleh Biden dan pemerintahan fasisnya adalah salah dan tidak berdasar."
Mengutip kantor berita Jerman DW.com, pasukan pertahanan Israel (IDF) melalui juru bicaranya Laksamana Muda Daniel Hagari pada Jum'at (20/10/2023) membenarkan pembebasan dua orang sandera tersebut oleh Hamas.
Hagari mengatakan keduanya, ibu dan anak bernama Judith Tai Raanan dan Nathalie Shoshana Raanan kini telah berada di wilayah Israel di tangan pasukan keamanan.
Pemerintah Israel mengatakan lebih dari 200 orang disandera oleh Hamas di Gaza. Pihak Israel menyebut ada dua puluh tawanan yang berusia di bawah 18 tahun.
Menurut Presiden AS Joe Biden, sebanyak 13 orang warga AS diyakini termasuk di antara para sandera.
Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang. Sejak serangan itu, para pejabat Palestina mengatakan 4.300 orang lebih tewas akibat serangan udara dan artileri Israel di Gaza. (DBS)