View Full Version
Selasa, 07 Nov 2023

Jumlah Korban Tewas Pemboman Brutal Israel Di Gaza Lampaui 10.000 Jiwa, 2.300 Lainya Masih Hilang

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Jumlah korban tewas akibat pemboman brutal Israel selama sebulan di Jalur Gaza melampaui 10.000 orang pada hari Senin (7/11/2023), dan jumlah yang mengerikan itu kemungkinan akan meningkat karena ribuan lainnya masih hilang.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidreh mengatakan kepada media pada Senin sore bahwa 10.022 orang telah terbunuh di daerah kantong tersebut sejak Israel mulai membom Jalur Gaza tanpa henti pada 7 Oktober.

Hampir 300 orang tewas pada Ahad malam hingga Senin saja akibat pemboman intensif Israel, kata al-Qidreh.

Warga sipil merupakan mayoritas dari mereka yang tewas dalam serangan Israel di Gaza, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak, menurut kementerian kesehatan. Sekitar 25.000 orang terluka.

Dengan sekitar 2.300 orang masih hilang, menurut angka kementerian kesehatan yang diberikan pada hari Ahad, jumlah korban tewas kemungkinan akan terus meningkat.

Bantuan Medis untuk Palestina (MAP), sebuah LSM yang bekerja di Gaza untuk menyediakan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan bagi orang sakit dan terluka, mengatakan jumlah korban tewas “bukanlah kejutan bagi siapa pun, mengingat pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil, rumah sakit, pengungsi. perkemahan, dan sekolah."

“Sementara itu, para menteri dan politisi Inggris terus menyuarakan dukungan mereka terhadap serangan Israel, dan dengan malu-malu menolak mendukung gencatan senjata,” kata MAP dalam pernyataannya.

“Rekan-rekan kami kehabisan makanan dan air. Gaza kehabisan waktu. Kita harus melakukan #Gencatan Senjata SEKARANG.”

Israel melancarkan serangan udaranya ke Gaza 31 hari yang lalu setelah kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel yang menewaskan 1.400 warga Israel, menyusul serangan berbulan-bulan di Tepi Barat yang diduduki oleh pemukim ilegal Yahudi serta pasukan Israel dan blokade lebih dari 15 tahun di Gaza.

Terdapat seruan luas untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza, namun Israel, yang didukung oleh sekutu setianya termasuk AS dan Inggris, tetap mempertahankan misinya.

Pengepungan total yang dilakukan Israel segera setelah pemboman dimulai menghentikan masuknya barang-barang penting termasuk makanan dan obat-obatan.

Sejumlah kecil bantuan telah diizinkan masuk ke Gaza, jauh lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan, dan para menteri Israel telah mengatakan bahwa bahan bakar yang diperlukan untuk menggerakkan generator – termasuk yang digunakan di rumah sakit – tidak akan diizinkan masuk dalam keadaan apa pun. (TNA)


latestnews

View Full Version