View Full Version
Kamis, 09 Nov 2023

Hamas Tolak Rencana 'Fantasi' Israel-AS Untuk Gaza Pascaperang

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas menolak rencana yang digembar-gemborkan oleh Tel Aviv dan Washington mengenai bagaimana Jalur Gaza akan diatur setelah perang Israel di wilayah kantong yang terkepung itu.

Dalam sebuah postingan di Telegram pada hari Rabu (8/11/2023), juru bicara Hamas Abdul-Latif al-Qanoua menggambarkan komentar juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby tentang Gaza pascaperang sebagai sebuah “fantasi”, dan mengatakan bahwa “rakyat kami tidak akan membiarkan siapa pun menentukan nasib mereka. ".

Kirby mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa bahwa Hamas tidak boleh terlibat dalam pemerintahan Gaza setelah perang.

“Mengelola Gaza atau bagian mana pun dari tanah kami adalah murni urusan Palestina bagi rakyat kami, dan kekuatan apa pun di bumi tidak akan berhasil mengubah kenyataan atau memaksakan kehendaknya,” kata Qanoua.

Komentar Hamas setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada tanggal 6 November bahwa Israel akan memiliki "tanggung jawab keamanan secara keseluruhan" di Gaza untuk jangka waktu yang tidak terbatas setelah perangnya dengan Hamas.

Netanyahu juga ditanya siapa yang akan memerintah Gaza setelah kampanye militer Israel, dan perdana menteri tersebut menjawab: "Mereka yang tidak ingin melanjutkan cara Hamas."

Kirby mengatakan bahwa Gedung Putih telah mempertahankan pendirian bahwa pasukan Israel tidak boleh menduduki kembali Gaza, mengikuti usulan strategi pascaperang Netanyahu.

“Presiden masih percaya bahwa pendudukan kembali Gaza oleh pasukan Israel tidak baik. Itu tidak baik bagi Israel; tidak baik bagi rakyat Israel,” kata Kirby dalam sebuah wawancara dengan 'CNN This Morning'.

“Salah satu perbincangan yang dilakukan Menteri (Antony) Blinken di kawasan adalah seperti apa Gaza pasca-konflik? Seperti apa pemerintahan di Gaza? Karena apa pun yang terjadi, tidak akan seperti pada 6 Oktober. Tidak mungkin Hamas,” tambahnya.

Biro politik Hamas, anggota yang berbasis di Gaza, Ghazi Hamad, juga mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Selasa bahwa “Amerika sedang bermimpi… ketika mereka berbicara tentang menata ulang keadaan di Gaza” setelah Hamas.

“Menata ulang keadaan di Gaza adalah murni urusan Palestina, dan Hamas akan menjadi bagian dari hal ini terlepas dari semua hal tersebut,” katanya.

Pengeboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel di Jalur Gaza selama sebulan telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, lebih dari 4.000 di antaranya adalah anak-anak.

Lebih dari 2.300 orang hilang dan diyakini terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur, kata kementerian kesehatan wilayah kantong Palestina yang terkepung. (TNA)


latestnews

View Full Version