Putra PM Israel Yair Netanyahu Jadi Relawan Ambulans Setelah Dikritik Karena Tolak Berperang Di Gaza

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan menjadi sukarelawan untuk layanan ambulans setelah menghadapi kritik selama berminggu-minggu karena tidak mau bergabung dengan militer Israel dalam perang di Gaza.

Yair Netanyahu mendaftar untuk layanan pengobatan darurat United Hatzalah, The Jerusalem Post melaporkan pada hari Selasa.

“Kami memiliki tautan bagi orang-orang untuk mendaftar menjadi sukarelawan… dan Yair mendaftar,” kata pendiri dan presiden organisasi tersebut, Eli Beer, kepada outlet berita Israel.

"Kami pikir itu adalah seseorang yang mengolok-olok kami. Namun ketika tim kembali menemukannya, itu adalah Yair, dan dia berkata bahwa dia akan dengan sukarela melakukan apa pun."

Putra PM Israel itu menuai kritik karena tidak kembali ke Israel setelah pemerintahan ayahnya memulai perang di Gaza pada 7 Oktober.

Sekitar 15.000 orang di Gaza telah terbunuh sejak Israel mulai membombardir wilayah tersebut pada hari ketika kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Warga Israel mempertanyakan mengapa pria berusia 32 tahun itu tidak termasuk di antara ratusan ribu warga Israel yang dipanggil untuk bertugas dalam perang atau bergabung dengan warga negara yang terbang ke Israel untuk mendaftar militer.

Yair telah tinggal di AS selama beberapa bulan dan dari sana ia melakukan penggalangan dana untuk badan amal yang bekerja dengan warga Israel yang terkena dampak serangan Hamas. Dia kembali ke Israel minggu lalu, menurut The Jerusalem Post.

Yair Netanyahu, penasihat utama ayahnya, meninggalkan Israel setelah dia menghadapi kontroversi dan bahkan kasus pengadilan karena postingannya di media sosial.

Awal bulan ini, ia menyalahkan pengadilan dan militer atas serangan 7 Oktober dalam serangkaian postingan di akun Telegramnya. (TNA)