TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Sebanyak 244 pesawat angkut Amerika dan 20 kapal telah mengirimkan lebih dari 10.000 ton persenjataan dan peralatan militer kepada rezim Zionis Israel sejak awal perang, demikian laporan stasiun televisi Israel Channel 12 pada hari Senin (2/12/2023).
Kementerian Keamanan juga telah melakukan pembelian tambahan sekitar 40 miliar shekel (hampir $2,8 miliar) dari AS. Semua lini produksi industri militer "Israel" dilaporkan beroperasi terus menerus.
Informasi tersebut menyusul pernyataan meragukan yang dikeluarkan oleh Partai Likud MK Tally Gotliv, bahwa jumlah tembakan artileri di Gaza selatan telah menurun secara signifikan selama tiga minggu terakhir.
Laporan TV tersebut lebih lanjut menyinggung pernyataan bahwa pasukan pendudukan Israel (IOF) terlibat dalam apa yang disebut “ekonomi persenjataan.” Intinya, hal ini menunjukkan adanya upaya strategis untuk menghemat amunisi guna mencegah kelangkaan.
Laporan tersebut mencatat bahwa belum ada satu pun kejadian sejak awal perang di mana Angkatan Udara menahan diri untuk tidak menyerang atau pasukan darat menahan diri untuk menembak karena kekurangan amunisi.
Pada tanggal 6 Desember, Kementerian Keamanan mengumumkan secara terbuka kedatangan pesawat kargo AS ke-200 yang mengangkut peralatan militer untuk [IOF].
“Pengiriman yang signifikan ini menandai puncak upaya bersama yang dipimpin oleh Misi Pengadaan AS di Kementerian Pertahanan, bekerja sama dengan Direktorat Produksi dan Pengadaan IMOD, Divisi Perencanaan [IOF], dan Divisi Teknologi dan Logistik [IOF],” katanya pada saat itu.
Mengutip angka yang sama yaitu 10.000 ton, laporan tersebut menyoroti bahwa peralatan militer yang dikirim ke IOF sejak dimulainya perang mencakup berbagai jenis barang, termasuk “kendaraan lapis baja, persenjataan, alat pelindung diri, pasokan medis, amunisi, dan banyak lagi.” (MYD)