AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pemerintahan Biden diperkirakan akan menetapkan Syi'ah Houtsi Yaman sebagai kelompok teror pada minggu ini, kurang dari tiga tahun setelah membatalkan keputusan era Trump untuk menambahkan kelompok pemberontak yang didukung Iran, menurut sumber yang mengetahui keputusan tersebut.
Beberapa pejabat AS telah melobi untuk menentang tindakan tersebut karena takut bahwa kemajuan yang dicapai dalam mencapai gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai di Yaman akan gagal. Pihak lain telah memperingatkan bahwa hal ini dapat mempersulit pengiriman bantuan ke beberapa wilayah di negara tersebut, yang dianggap sebagai negara yang mengalami salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Militer AS juga telah melancarkan beberapa serangan terhadap kelompok Houtsi di Yaman setelah kelompok pemberontak Syi'ah tersebut mulai menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah, yang mereka klaim sedang menuju ke Israel. Houtsi telah menargetkan dan menyerang kapal perang AS di wilayah tersebut.
Anggota parlemen dari Partai Republik telah lama mengkritik keputusan pemerintahan Biden untuk menghapus Houtsi sebagai kelompok teror.
AS mulai mempertimbangkan kembali untuk menunjuk kelompok pemberontak Syi'ah Houthi setelah beberapa serangan tahun lalu di ibu kota UEA, Abu Dhabi. Selain itu, pemerintahan Biden sebelumnya telah mencabut nama pejabat senior Houthi dari daftar Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT). (Aby)