View Full Version
Jum'at, 10 May 2024

Gedung Putih: Invasi Besar-besaran Rezim Israel Ke Kota Rafah Tidak Akan Kalahkan Hamas

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Gedung Putih mengatakan invasi besar-besaran terhadap kota Rafah di Jalur Gaza selatan oleh rezim Zionis Israel tidak akan mencapai tujuan bersama rezim dan Amerika Serikat untuk mengalahkan gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

“Menyerang Rafah…tidak akan mencapai tujuan tersebut,” John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan pada sebuah pengarahan dengan wartawan pada hari Kamis (9/5/2024).

Rezim telah berjanji selama berminggu-minggu untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota tersebut.

Militer Zionis Israel telah melancarkan serangan darat terbatas terhadap kota tersebut dan merebut persimpangan terdekat ke Mesir, yang merupakan koridor utama untuk transfer bantuan ke Gaza yang terkepung.

Sekitar 1,5 juta warga Palestina mencari perlindungan di Rafah setelah melarikan diri dari perang yang dilancarkan rezim terhadap seluruh Gaza sejak 7 Oktober.

Setidaknya 34.904 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh sejauh ini dalam perang tersebut, yang dimulai setelah Badai al-Aqsa, sebuah operasi pembalasan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di wilayah pesisir.

“Pandangan kami adalah segala jenis operasi darat besar-besaran di Rafah akan memperkuat tangan Hamas di meja perundingan, bukan Israel,” tambah Kirby.

Dia mengacu pada pembicaraan yang sedang berlangsung antara gerakan tersebut dan rezim yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, yang bertujuan untuk mencapai potensi gencatan senjata.

Pada hari Rabu, seorang pejabat senior Hamas mengatakan rezim Zionis Israel mengulur perundingan sehingga dapat melanjutkan invasi ke seluruh Rafah.

“Israel tidak serius untuk mencapai kesepakatan,” kata Izzat al-Rishq, anggota Biro Politik Hamas. Mereka “menggunakan negosiasi sebagai kedok untuk menyerang Rafah dan menduduki persimpangan tersebut,” tambah pejabat Palestina tersebut.

Berbicara pada hari Senin, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dengan tegas memperingatkan rezim tersebut agar tidak melakukan invasi.

“Ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan, dan invasi darat di Rafah tidak bisa ditoleransi,” katanya. (ptv/Ab)


latestnews

View Full Version