View Full Version
Jum'at, 17 May 2024

Hamas: Agresi Israel Telah Bunuh 70 Persen Tawanan Zionis

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas mengatakan pemboman rezim Israel di Jalur Gaza, yang sedang mengalami perang genosida Israel, telah menewaskan 70 persen tawanan Zionis, yang ditahan oleh gerakan perlawanan Palestina sejak operasi bulan Oktober.

Khalil al-Hayya, wakil kepala Biro Politik Hamas, mengumumkan informasi tersebut dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi al-Manar Lebanon pada hari Kamis (16/5/2024).

“Musuh Zionis ingin menemukan sisa tawanan dengan paksa, membunuh mereka dengan pengeboman,” katanya.

Sekitar 250 orang ditawan pada 7 Oktober tahun lalu saat Badai Al-Aqsa, sebuah operasi pembalasan yang dilakukan kelompok perlawanan Gaza.

Setidaknya 35.272 warga Palestina tewas dalam perang genosida Israel yang dimulai setelah operasi tersebut.

Hamas membebaskan 105 tawanan selama gencatan senjata selama seminggu pada akhir November.

Hamas baru-baru ini menyetujui proposal gencatan senjata lainnya yang memungkinkan penghentian agresi Israel dan pembebasan sisa tawanan. Namun rezim Israel menolak usulan tersebut.

Pejabat Hamas mengatakan, “Proposal terbaru yang diajukan kepada kami hampir memenuhi tuntutan kami, namun musuh tidak menghormati proposal tersebut atau mediatornya.”

Al-Hayya menegaskan kembali tuntutan gerakan tersebut, dengan mengatakan bahwa setiap potensi perjanjian gencatan senjata harus mengamanatkan penghentian agresi Israel secara menyeluruh dan komprehensif, penarikan semua pasukan Israel dari Gaza, dan kemudian kesepakatan pertukaran tawanan.

'Kemenangan adalah sekutu kita'

Pejabat Hamas menunjuk pada kegagalan rezim Israel untuk mewujudkan tujuan perangnya, termasuk mengalahkan perlawanan.

“Setelah delapan bulan agresi, musuh gagal memberantas perlawanan di Gaza meskipun ada tindakan pendudukan,” katanya.

“Perlawanan telah membangun kembali dirinya dan dapat menyesuaikan kemampuannya untuk menghadapi pendudukan,” kata pejabat tersebut, seraya menegaskan, “Perlawanan mampu bertahan selama berbulan-bulan dan akan terus membela rakyatnya selama pertempuran masih berlangsung.”

“Perlawanan mempunyai kemampuan untuk terus berlanjut karena ini benar, dan kemenangan adalah sekutu kita, sedangkan musuh akan menghadapi kekalahan.” (ptv/Ab)


latestnews

View Full Version