View Full Version
Jum'at, 07 Jun 2024

Israel Gunakan Bom Buatan India Dalam Pembantaian Di Tempat Pengungsian PBB Di Nuseirat Gaza

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Label “Made in India” ditemukan pada sisa-sisa bom yang dijatuhkan oleh pesawat tempur Zionis Israel di tempat penampungan PBB di Jalur Gaza yang terkepung.

Hal ini mengungkap keterlibatan peralatan militer buatan India dalam pemboman Gaza.

Sebuah video yang menjadi viral menggambarkan dampak serangan tersebut. Gambar tersebut menunjukkan hancurnya bangunan di Nuseirat pada Kamis (6/6/2024) pagi.

Pesawat Israel melakukan serangan udara terhadap sekolah UNRWA di Sardi di kamp pengungsi Nuseirat. Target tersebut digunakan sebagai tempat penampungan bagi setidaknya 6.000 pengungsi Palestina.

Keterlibatan produsen senjata India dalam kampanye biadab Israel menimbulkan kekhawatiran yang signifikan, memberikan bukti tambahan mengenai partisipasi India dalam pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang di Gaza.

Catatan resmi pada bulan Mei menunjukkan Munitions India Ltd. (MIL) India, sebuah perusahaan sektor publik di bawah Kementerian Pertahanan, diberikan izin untuk mengekspor senjata ke Israel.

Demikian pula, Premier Explosives Ltd. (PEL), sebuah perusahaan swasta yang berbasis di negara bagian Telangana, India selatan, telah diberikan izin untuk mengekspor bahan peledak dan aksesori terkait ke Israel pada dua kesempatan terpisah.

Kolaborasi antara Adani Defense and Aerospace milik taipan bisnis India Gautam Adani dan Elbit Systems Israel telah mengirimkan lebih dari 20 UAV Hermes 900 ke Israel untuk keperluan militer dari tahun 2019 hingga 2023.

Selain itu, India telah mempertahankan posisinya sebagai pembeli utama senjata Israel, memperoleh persenjataan senilai $2,9 miliar dari rezim tersebut dalam sepuluh tahun terakhir, bertepatan dengan naiknya Partai Bharatiya Janata yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi ke tampuk kekuasaan.

Sejak Modi berkuasa pada tahun 2014, hubungan antara New Delhi dan Tel Aviv telah mencapai titik tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya. (ptv/Ab)


latestnews

View Full Version