View Full Version
Senin, 01 Jul 2024

Militer Israel Lindas Ibu Yang Terluka dengan Tank, Gunakan Keluarganya Sebagai Tameng Manusia

JENEWA, SWISS (voa-islam.com) - Sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa telah mendokumentasikan kejahatan perang Israel yang baru di Jalur Gaza, di mana sebuah tank pendudukan dengan sengaja menabrak seorang ibu Palestina yang terluka di depan putranya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Ahad (30/12/2024), Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania (Euro-Med) mengatakan sebuah tank Israel melindas Safiya Hassan Musa al-Jamal yang berusia 65 tahun setelah dia terluka dalam serangan pasukan rezim Zionis di rumahnya. di lingkungan Shujaiyah Kota Gaza pada hari Kamis.

Putra Safiya, Muhannad al-Jamal, juga menyaksikan pembunuhan tersebut, tambahnya.

Muhannad, 28, mengatakan kepada Euro-Med bahwa dia, bersama ibunya, tiga saudara perempuan dan keponakannya, bersembunyi di rumah setelah pasukan Israel menyerang Shujaiyah pada Kamis pagi.

“Setelah matahari terbenam, kami mendengar suara tembakan… dan menyadari bahwa tentara telah menyerbu rumah tersebut,” katanya.

“Ketika mereka menemukan kami di dalam ruangan, mereka mulai menembaki dinding secara acak dan melemparkan lima bom di tengah baku tembak… Saya terkena pecahan peluru di punggung saya, bersama dengan saudara perempuan saya. Ibu saya terkena pecahan peluru besar di dadanya.”

Mereka ditahan selama lebih dari tiga jam meskipun mengalami luka-luka di rumah mereka, dekat tank Israel di zona pertempuran berbahaya, di mana mereka digunakan sebagai tameng manusia, tambahnya.

Muhannad juga mengatakan, dia dan ibunya yang tidak sadarkan diri dibawa oleh tank Israel ke bundaran Mustaha.

“Saya berasumsi bahwa kami akan dibawa ke fasilitas medis…, namun mereka (pasukan Israel) malah menyerang saya dan ibu saya, dan menjatuhkannya ke tanah,” lanjutnya.

“Setelah tentara memasuki tank, tank tersebut mulai bergerak mundur dan menabrak ibu saya. Ketika saya melihat kejadian itu, saya pikir saya sudah gila dan mulai menangis dan menjerit.... Saya melarikan diri, takut akan nyawa saya.”

Euro-Med sebelumnya telah mendokumentasikan banyak contoh tank Israel yang dengan sengaja melindas warga sipil yang masih hidup di Gaza yang terkepung.

“Menghancurkan warga sipil dengan tank hanyalah salah satu dari banyak cara brutal tentara Israel membunuh warga Palestina di Jalur Gaza,” kata kelompok hak asasi manusia itu dalam pernyataannya.

Praktik-praktik seperti itu, tegasnya, mencerminkan niat Israel untuk “menghukum rakyat Palestina secara kolektif, dengan tujuan melenyapkan, mengintimidasi, dan/atau menyakiti mereka secara fisik dan psikologis.”

Euro-Med lebih lanjut mendesak komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna mengakhiri perang genosida Israel di Jalur Gaza.

Israel melancarkan serangan brutalnya ke Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Rezim Tel Aviv sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 37.877 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 86.969 lainnya di Jalur Gaza. (ptv/Ab)


latestnews

View Full Version