AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Microsoft dilaporkan telah menutup akun email warga Palestina yang tinggal di luar negeri, memutus akses mereka ke layanan online yang digunakan untuk menghubungi kerabat di Gaza di tengah perang genosida Israel yang sedang berlangsung.
Beberapa warga Palestina mengatakan kepada BBC pada hari Kamis (11/7/2024) bahwa akun email mereka ditutup tanpa penjelasan apa pun.
Mereka menambahkan bahwa penutupan ini menghalangi mereka mengakses rekening bank, tawaran pekerjaan, dan aplikasi Skype yang digunakan untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga di Gaza yang terkepung.
“Mereka membunuh hidup saya secara online,” kata Eiad Hametto, yang tinggal di Arab Saudi.
"Mereka telah menangguhkan akun email saya yang saya miliki selama hampir 20 tahun - Akun itu terhubung dengan semua pekerjaan saya.”
Hametto juga mengatakan terputusnya akses Skype merupakan pukulan besar bagi keluarganya.
Microsoft menuduh bahwa pengguna yang terkena dampak telah melanggar persyaratan layanannya, namun pihak Palestina menolak klaim tersebut.
“Kami adalah warga sipil tanpa latar belakang politik yang hanya ingin memeriksa keluarga kami,” tegas Hametto.
Salah Elsadi, yang tinggal di AS, mengatakan bahwa akun Microsoft Hotmail miliknya dan semua layanan terkait dinonaktifkan pada bulan April.
“Saya sudah memiliki Hotmail ini selama 15 tahun,” katanya. "Mereka melarang saya tanpa alasan, mengatakan saya telah melanggar ketentuan mereka - ketentuan apa? Katakan kepada saya. Saya sudah mengisi sekitar 50 formulir dan menelepon mereka berkali-kali."
Khalid Obaied, warga Palestina lainnya, mengatakan dia telah membayar paket untuk melakukan panggilan telepon, tetapi dia dilarang setelah 10 hari tanpa alasan.
Artinya, itu hanya karena saya orang Palestina yang menyebut Gaza, tambahnya.
Israel melancarkan serangan brutalnya ke Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas melakukan operasi bersejarahnya terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman rezim yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, rezim Tel Aviv sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 38.345 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza, dan melukai 88.295 lainnya.
Agresi Israel telah mengganggu layanan telekomunikasi (telepon rumah, seluler, dan internet) di Jalur Gaza. (ptv/Ab)