View Full Version
Senin, 15 Jul 2024

Perang Di Gaza Hancurkan Perekonomian Israel, Paksa 46.000 Bisnis Tutup

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Sekitar 46.000 bisnis terpaksa tutup di Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober, surat kabar Ibrani Maariv melaporkan pekan ini, menambahkan bahwa Israel sekarang “dalam kehancuran”.

Laporan tersebut menyatakan perang yang sedang berlangsung di daerah kantong yang terkepung tersebut telah memberikan pukulan berat terhadap perekonomian, dan banyak perusahaan yang terkena dampak adalah usaha kecil.

CEO sebuah perusahaan manajemen risiko kredit Israel dengan nama CofaceBdi mengatakan kepada surat kabar Ibrani bahwa sektor-sektor lain juga terkena dampaknya.

“…Sekitar 77 persen dari usaha yang telah ditutup sejak awal perang, yang berjumlah sekitar 35.000 usaha, adalah usaha kecil, dengan maksimal lima karyawan, dan merupakan yang paling rentan dalam perekonomian,” kata Yoel Amir.

“Industri yang paling rentan adalah industri konstruksi, dan akibatnya seluruh ekosistem yang beroperasi di sekitarnya, keramik, AC, aluminium, bahan bangunan, dan lainnya,” tambahnya, berdasarkan peringkat risikonya.

Laporan tersebut menyatakan bahwa sejak Israel melancarkan perangnya di Gaza, “hampir tidak ada pariwisata asing” dan “hampir tidak ada sektor yang terhindar”.

Salah satu sektor yang paling terkena dampaknya adalah industri perdagangan, termasuk furnitur, fesyen, peralatan rumah tangga, hiburan, dan transportasi.

Israel selatan dan utara yang saat ini menjadi zona aktif terjadinya baku tembak memaksa sektor pertanian juga ikut terpuruk.

Di utara, Hizbulata bereaksi terhadap tembakan Israel dan penargetan warga sipil, yang memaksa puluhan ribu pemukim meninggalkan wilayah tersebut. Di Libanon, puluhan ribu orang juga terpaksa mengungsi karena serangan Israel.

Kelompok Houtsi di Yaman sejak Oktober melancarkan operasi untuk menghentikan atau menyerang kapal-kapal Laut Merah untuk mendukung warga Palestina di Gaza.

Serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel juga berkontribusi terhadap jatuhnya perekonomian Israel, dengan memaksa kapal-kapal mengambil rute yang lebih panjang dan membatasi pendapatan di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Eilat.

Menurut CofaceBdi, pada akhir tahun ini, sekitar 60.000 bisnis Israel diperkirakan akan tutup.

Para ahli memperingatkan bahwa potensi perang skala penuh dengan Libanon, yang telah disebutkan sebelumnya oleh beberapa pemimpin dan pejabat Israel, dapat semakin menjerumuskan perekonomian Israel ke dalam spiral yang semakin terpuruk.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 38.300 warga Palestina di Gaza menurut Kementerian Kesehatan Palestina, dengan tambahan 10.000 orang diyakini terkubur di bawah reruntuhan.

Namun jurnal medis di Lancet menyebutkan angka akhirnya bisa mendekati 186.000 orang.

Perang tersebut telah mendatangkan malapetaka di wilayah kantong tersebut dan mengakibatkan krisis kemanusiaan yang parah, serta menghancurkan sebagian besar infrastruktur Jalur Gaza. (TNA/Ab)


latestnews

View Full Version