TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Surat kabar Israel Maariv mengutip pernyataan mantan kepala Divisi Tawanan dan Orang Hilang di Mossad, Rami Igra, yang mengatakan bahwa kepala biro politik Hamas, Yahya Sinwar, tidak melemah tetapi malah semakin kuat, bertentangan dengan semua perkiraan.
Pekan lalu Hamas memilih Yahya Sinwar, pejabat tingginya di Gaza, sebagai pemimpin baru biro politik gerakan tersebut setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, pada 31 Juli. Baik Hamas maupun Iran menyalahkan Israel atas serangan yang menewaskan Haniyeh. Tel Aviv belum mengaku bertanggung jawab.
Sinwar menghabiskan 22 tahun di penjara Israel. Ia dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina pada tahun 2011 untuk menjamin pembebasan tentara Israel Gilad Shalit.
Menurut Igra, Sinwar yang berusia 61 tahun telah menjadi "lebih kuat dan diangkat sebagai orang yang sangat berkuasa di Hamas." "Hal-hal yang ia inginkan terjadi," kata Igra kepada Radio Israel 103FM Senin (12/8/2024).
"Selama Israel tidak menyediakan alternatif pemerintahan yang nyata bagi Hamas di Gaza, maka Hamas memegang kendali, dan Sinwar membuktikannya dengan fakta bahwa ia diangkat menjadi kepala biro politik," imbuhnya. (MeMo/Ab)