JENIN, PALESTINA (voa-islam.com) - Tentara Israel pada hari Jum'at (30/8/2024) melanjutkan serangan militernya di kota Jenin dan kamp pengungsi di Tepi Barat utara untuk hari ketiga berturut-turut.
Menurut para saksi mata, serangan militer di Jenin telah meluas, dengan pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi, lingkungan timur, dan kota Zababdeh. Mereka mengepung rumah-rumah, melakukan penggeledahan, dan menginterogasi sejumlah besar penduduk.
Para saksi mata melaporkan mendengar ledakan dan baku tembak secara sporadis di beberapa daerah di Jenin.
Tentara Israel telah mengerahkan bala bantuan militer tambahan, yang menyebabkan bentrokan bersenjata dengan warga Palestina.
Buldoser militer juga menyertai pasukan Israel dan terlibat dalam penghancuran infrastruktur dan kendaraan di kota dan kamp tersebut, kata para saksi.
Di kota Zababdeh dekat Jenin, Ahmed Turkman, seorang penduduk setempat, mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel memasuki kota tersebut, menembaki sekelompok pemuda dan membakar sebuah kendaraan Palestina.
"Kami menemukan bercak darah di tanah setelah tentara mundur," Turkman menambahkan.
Di Tulkarm, para saksi mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel mundur dari daerah tersebut pada Kamis malam setelah serangan militer yang berlangsung lebih dari 48 jam.
Mereka menambahkan bahwa tentara Israel mundur dari kota tersebut, meninggalkan empat orang tewas, beberapa orang terluka dan kerusakan signifikan pada infrastruktur.
Pada hari Rabu, tentara Israel melancarkan serangan militer terbesar sejak tahun 2002 di kota Tulkarm dan Jenin, serta di kamp pengungsi Al Fara dekat Tubas, menewaskan 19 warga Palestina, menurut data Palestina.
Tentara Zionis mundur dari kamp Al Fara pada Kamis pagi setelah operasi selama 30 jam.
Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Setidaknya 670 warga Palestina telah tewas, hampir 5.400 lainnya terluka, dan lebih dari 10.300 ditangkap di wilayah yang diduduki, menurut data Palestina.
Dalam opini penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina melanggar hukum dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (AA/Ab)